Mohon tunggu...
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM Mohon Tunggu... Pengacara - Mahasiswa

Saya adalah Salah satu Mahasiswa aktif Pascasarjana Di Universitas Mathla'ul Anwa Banten,Hoby saya liburan atau bisa di sebut traveling dan juga Menyukai otomotif atau di sebut juga modifikasi dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Dinamika Kekerasan Psikologis terhadap Anak Usia Dini dalam lingkungan Keluarga

17 Januari 2025   21:29 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:29 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berdasarkan studi awal yang telah dilakukan oleh peneliti di Desa Kraksaan Wetan dengan mendatangi dan melakukan observasi rumah tiga keluarga yang mempunyai anak berusia 3-5 tahun, didapatkan bahwa masih banyak dijumpai kekerasan psikologis yang dialami oleh anak dalam keluarga. Penelitian terkait dengan kekerasan psikologis yang dialami oleh anak usia dini telah banyak dilakukan dan dipublikasikan baik pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi atau tidak. Penelitian-penelitian tersebut mayoritas merupakan jenis penelitian kuantititatif. Artikel pada jurnal nasional terakreditasi banyak membahas mengenai cara pemulihan trauma pada anak akibat kekerasan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati (2019). Penelitian tentang deteksi dini kekerasan pada anak dilakukan oleh Dewi et al (2017). Penelitian tentang faktor yang melatarbelakangi orang tua melakukan kekerasan verbal dilakukan oleh Farhan et al (2018). Selain penelitian kuantitatif, juga telah dilakukan penelitian kualitatif tentang eksprorasi persepsi orang tua terhadap kekerasan telah dilakukan oleh Intan (2021).

Artikel pada jurnal internasional bereputasi membahas tentang dampak kekerasan psikologis. Penelitian Medjkane et al (2020) menginformasikan bahwa dampak kekerasan psikologis yang dialami oleh anak usia dini ketika kecil mengakibatkan mereka berhalusinasi 

dan mempunyai keinginan untuk bunuh diri (Medjkane et al., 2020). Loewy et al (2019) menjelaskan bahwa anak usia dini yang mengalami kekerasan psikologis di masa kecil cenderung menaruh kecurigaan kepada orang lain (Loewy et al., 2019).

Meskipun telah ada penelitian kualitatif tentang persepsi orang tua terhadap kekerasan pada anak, tetapi hasil dari penelitian tersebut belum mampu untuk mengeskplorasi tentang apa sebenarnya yang menyebabkan orang tua melakukan kekerasan psikologis terhadap anak. Kebaruan dari penelitian ini yaitu menggali apa saja penyebab orang tua melakukan kekerasan psikologis pada anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi fenomena penyebab kekerasan psikologis pada anak di dalam keluarga.

Metodologi

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor penyebab terjadinya kekerasan psikologis agar partisipan dapat lebih leluasa memberikan penjelasan kepada peneliti, sehingga mereka merasa tidak sedang diteliti. Selain wawancara dengan ayah atau ibu anak usia dini, peneliti juga melakukan observasi di rumah mereka meliputi bagaimana komunikasi antara anak dengan orang tua serta pola asuh yang diterapkan orang tua. Partisipan penelitian ini adalah 18 ayah atau ibu dari anak usia dini (4-6 tahun) dengan karakteristik yaitu orang tua kandung dan bertempat tinggal di Desa Kraksaan Wetan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling.

Rekrutmen calon partisipan dilakukan dengan bekerjasama dengan bidan desa untuk memperoleh data jumlah anak usia dini (4-6 tahun) di Desa Kraksaan wetan, kemudian mendatangi rumah dari masing-masing ayah atau ibu dari anak usia dini tersebut dan menanyakan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dari 47 ayah atau ibu yang memiliki anak usia dini (4-6 tahun), hanya 18 ayah atau ibu yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti membuat kesepakatan dengan ayah atau ibu untuk mendatangi mereka lagi dengan tujuan untuk menanyakan hal-hal yang diperlukan. Instrumen yang digunakan untuk melakukan wawancara adalah panduan wawancara terstruktur dengan isi tentang apa saja yang menyebabkan orang tua melakukan kekerasan psikologis pada anak.

Peneliti membawa tape recorder ketika melakukan wawancara dengan ayah atau ibu dan setiap orang tua memiliki waktu selama 30 menit maksimal untuk wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Alur penelitian disajikan dalam bagan pada gambar 1.

 

Hasil dan Pembahasan

Pada hasil penelitian dan pembahasan ini akan disajikan data mengenai pelaku kekerasan psikologis kepada anak usia dini serta. Tabel 1 disajikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya kekerasan pada anak usia dini. Berdasarkan hasil penelitian, kekerasan psikologis yang terjadi pada anak usia dini disebabkan oleh beberapa faktor. Anak usia dini mayoritas mengalami kekerasan psikologis dari orang tua mereka dikarenakan faktor pengalaman pengasuhan orang tua sewaktu kecil (38,89%). Faktor lain dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua tentang pengasuhan, faktor keluarga yang menolak kehadiran anak baik dari segi jenis kelamin atau lainnya, faktor rendahnya ekonomi. Bentuk kekerasan psikologis kepada anak usia dini antara lain memaki anak dengan kata-kata kasar, memerahi anak di depan orang banyak, mengancam anak serta mendiamkan anak (Luh et al., 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun