Ia bercerita: “ lha bagaimana mas, setiap hari bu Mimi datang ke rumah dan cerita terus soal selingkuhan suaminya. Ya sudah to, saya kemudian memmbantu ibu itu,” kata paijo
“Jadi peranmu sebagai perantara saja ya?”
“ iya pak, lha saya Cuma sekali ketemu, saya sebenarnya awalnya tidak diikutkan Cuma karena bu Mimi cerita maka saya ikut juga masuk ke sini,” cerita paijo
“Lha ya namanya kejahatan kalau kamu ikut berperan walau sekecil apapun kamu juga ikut kena pidana,” jawabku
“iya pak tapi saya tidak terlalu banyak ikut,” katanya menyanggah.
Spontan saya kemudian membaca berkas kronologis yang belum saya baca sebelunya.
“ eh Jo, ini disini kamu ada empat kali bertemu dengan dedi dan eksekutornya sebelum terjadi pembunuhan. Ah masak kamu tidak memiliki niat. Bohong ah. Empat kali lho. Ini juga kamu ketemu juga dengan eksekutornya lho. Kan nggak mungkin Cuma tidak sengaja to. Kamu memang ada niat ini,”
“Ya gimana pak, saya kasihan juga,” katanya
“ terus dikasih uang berapa?” saya bertanya
“dua puluh juta pak untuk semua. Saya yang atur itu,”jawab paijo
“ Nah itu jo, “ kataku