“Yang pernah mas saya alami paling besar dan menakutkan disini. Ada makhluk yang mengamuk dan mengganggu salah satu napi wanita mas. Itu yang paling membuat saya takut dulu. Itu dulu bu Mimi yang kena,” kata pak Jamal
“eh sebentar pak bu Mimi bukannya dulu yang kasus pembunuhan itu?” tanya saya
“iya mas itu. Yang dulu CS (komplotan) Dedi di sini. Nah waktu itu mas, seorang pegawai panggil saya. Pak ke blok wanita pak. Bu Mimi kerasukan dan teriak-teriak. Deg. Rasanya mas. Saya tiba-tiba saja merasa takut.” Cerita pak jamal
“nah sampai di depan pintu blok, saya sudah melihat bunga-bunga dan tanaman berhamburan. Terus saya juga dengar ada suara musik-musik bali mas. Saya spontan ketakutan sekali mas. Saat itu, pak safrudin membaca doa dan itu membuat makhluk yang masuk itu marah mas. Dia (makhluk) memecahkan kaca-kaca jendela dan seperti memukul tembok keras sekali berkali-kali. Suaranya keras sekali. Pokoknya mas, semalam itu dia buat kacau memang. Sampai saat ini kalau saya mengingat masih takut mas. Ini saja saya takut mas. Pokoknya ngeri mas.”
“Paginya mas, ketika pagi saya kembali ke blok wanita jam tujuh, semua yang berhamburan sudah bersih. Padahal malamnya, saya lihat itu tanaman tercabut dan terhambur dimana-mana. Kaca angin-angin pecah dimana-mana. Pagi itu semua kembali seperti semula. Seperti tidak ada apa-apa. Tanaman masih tertanam dan tidak ada kaca yang pecah. Aneh mas.,” lanjut pak Jamal.
“eh pak bukanya itu CS juga dengan paijo orang jawa itu ya. Dia di Rutan (Rumah tahanan Negara) kota sebelah,”
“Iya betul mas itu,”
“O itu yang eksekutornya di Lapas kota itu ya pak,” tanya saya lebih lanjut.
“Mungkin mas. Saya tidak terlalu tahu. Cuma dua orang itu saja yang saya tahu,” lajut pak Jamal
Jujur, saya sekarang yang jadi deg-degan. Saya masih ingat dua tahun lalu. Persis waktu di Rutan saya juga menjalankan tugas sama seperti saat ini. Waktu itu, saya mendapatkan tugas membuat laporan penelitian kemasyarakatan bernama paijo. Saya lihat kasusnya pembunuhan. Awalnya saya biasa saja ketika wawancara dengan paijo. Dia bercerita bahwa dirinya berperan sebagai perantara mencarikan pembunuh bagi ibu Mimi.