Barangkali masih ada cukup banyak guru yang fokus mengejar ketuntasan kurikulum. Mindset seperti itu rasanya perlu segera diubah.Â
Situasi pandemi tidak memungkinkan kita untuk menghabiskan 11-13 bab dalam satu tahun.
Solusinya, guru perlu mengaitkan materi pada masing-masing bab dan berfokus kepada esensi dari materi pembelajaran yang dimaksud.
9. Sulitnya Memulai dan Menyelesaikan Pembelajaran Tepat Waktu
Jam karet! Hahaha. Hal ini sudah biasa. Bukan hanya terbatas di lingkungan pembelajaran saja, fenomena jam karet sudah merasuk ke seluruh aspek kehidupan kita, khususnya di Indonesia.
Cara mengatasi hal ini dalam pembelajaran sebenarnya cukup sederhana yaitu, guru perlu membiasakan diri untuk jadi teladan. Guru terlebih dahulu yang memulai dengan tepat waktu.
Seiring berjalannya proses, siswa bakal sadar dan tidak akan berniat untuk terlambat lagi.
10. Banyaknya Gangguan di Rumah Membuat Siswa dan Guru Kurang Fokus
Tanpa disadari, pembelajaran online kadangkala cukup susah untuk dikontrol. Ketika di rumah, terkadang suasananya tidak selalu tenang dan stabil karena banyaknya aktivitas.
Solusinya, ketika pembelajaran berlangsung via Zoom maupun Google Meet, usahakan host langsung melakukan mute terhadap microfon siswa. Sedangkan siswa, sebisa mungkin mencari ruang belajar yang jauh dari televisi. Tidak perlu ruangan mewah, yang penting nyaman.
11. Siswa Tidak Mampu Membeli Kuota Internet Secara Rutin
Adakalanya siswa punya handphone, tapi ternyata spesifikasinya masih "kentang". Namun, adakalanya pula siswa punya handphone baru, namun tidak memiliki cukup dana untuk membeli kuota internet secara rutin.
Fenomena tersebut bakal sering terjadi jikalau guru hanya fokus menerapkan sistem pembelajaran daring dengan menggunakan plaform video online.
Saran yang bisa kita tempuh jika menemukan fenomena seperti ini ialah, perlu dihadirkan variasi metode mengajar sekaligus pemilihan media pembelajaran online.