Sejatinya pembelajaran daring di era pandemi menjadi kabar baik bagi para pembelajar di Bumi Indonesia.
Mengapa begitu?
Karena baik guru, siswa, mahasiswa, dosen, hingga orang tua seakan dipaksa untuk lebih akrab dengan teknologi. Terang saja, kita bakal menghadapi era revolusi industri 4.0, kan?
Justru itu! Malahan tantangan kita semakin hari semakin kompleks. Pun demikian dengan pembelajaran.
PTM (Pembelajaran Tatap Muka) di hari ini begitu diharapkan, tapi pembelajaran daring yang mesti jadi opsi. Terutama di tengah terbatasnya aktivitas kita sebagai imbas dari kebijakan PPKM.
PTM saja selama ini sudah sering terkendala, apalagi PJJ, kan?
Ditilik dari penelitian yang tertuang dalam Jurnal UM Kendari misalnya, ada 5 kendala pembelajaran daring di SMP mulai dari siswa yang tidak punya HP, punya HP tapi HP jadul, punya HP tapi tidak tersedia kuota internet, jaringan internet bermasalah, hingga aliran listrik yang sering terputus.
Rasanya kelima kendala tersebut nyaris dialami oleh seluruh wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia, kan? Kecuali, kota-kota elit ala metropolitan.
Lebih dari itu, sebenarnya ada setumpuk kendala pembelajaran online lain yang masih bisa kita ungkapkan dan tidak boleh tutup mata terhadapnya.
Saya baru-baru ini telah menghimpun total 13 kendala pembelajaran daring sekaligus cara mengatasinya. Silakan disimak, ya:
1. Guru Masih Gagap dalam Menggunakan Teknologi Belajar Online
Benar. Fenomena ini tidak terbantahkan. Masih banyak guru yang pontang-panting dan gagap dalam menggunakan aplikasi serta media pembelajaran online.