Mohon tunggu...
Otniel Wijaya Napitupulu
Otniel Wijaya Napitupulu Mohon Tunggu... Guru - Guru_SMA XIN ZHONG SURABAYA

Membaca dan menulis adalah sebuah investasi di masa depan. Aku berpengetahuan karena membaca, Aku bergairah karena menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal: Ekokritik Sastra dalam Paradigma Biosentrisme Pada Puisi "Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskander

17 Oktober 2022   22:59 Diperbarui: 17 Oktober 2022   23:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam bentuk karya sastra yang baik, akan ditemui unsur-unsur pengetahuan lain atau interdisiplin ilmu, seperti sains, filsafat, sosial, hukum, psikologi, ekologi, dan lain sebagainya. Seperti yang dikemukakan oleh Semi (1988:19) bahwa karya sastra banyak terkait dengan bidang ilmu pengetahuan yang lain. 

Ekokritik sastra merupakan fenomena baru dalam studi sastra dan kajian sastra. Ekokritik berkaitan dengan hubungan antara sastra dan lingkungan atau bagaimana hubungan manusia dan lingkungan yang tercermin dalam sastra atau karya sastra. Menurut Johnson (2009:7-12), over the last three decades, it has emerged as a field of literary studi that addresses how human relate to nonhuman nature or environtment in literature.

Ekokritik sastra merupakan kajian hubungan antara sastra  dan lingkungan fisik. Ekokritik pada puisi "Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskander

PEMBAHASAN

Ekokritik  Sastra

Ekokritik berasal dari Bahasa Inggris yakni ecocriticism yang terbentuk dari dua kata ecology dan criticism. Ekologi dimaksudkan sebagai kajian ilmiah mengenai hubungan-hubungan mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) terhadap satu dengan yang lain dan terhadap lingkunganya. 

Munculnya ekokritik dianggap sebagai salah satu perkembangan yang cukup signifikan dalam kajian dan kritik sastra. Glotfelty (1996) dalam Introduction to the Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology berpendapat "ecocriticism has been predominately a write movement. It will become a multi-ethnic movement when stronger connections are made between the environtment and issues of social justice and when a diversity of voices are encouraged to contribute to the discussion" (p.xxv).

William Rueckert (1978) berpendapat, ekokritik dalam esainya " Sastra dan Ekologi" ("Literasi and Ecology: An Experiment in Ecocriticism"). 

Greg Garrard  menjelaskan ecocriticism meliputi studi tentang hubungan antara manusia dan nonmanusia, sejarah manusia dan budaya yang berkaitan dengan analisis krititis tentang manusia dan lingkunganya. Greg  Garrrard menelusuri perkembangan gerakan itu dan mengekplorasi konsep-konsep yang berkaitan tentang ekokritik : a) Pencemaran (polution) b) Perumahan/ tempat tinggal (dwelling) c. Bencana (apocalypse) d. Hutan belantara ( wilderness) e. Binatang (animals) f. Bumi (earth) 

Dapat disimpulkan bahwa ekokritik adalah sebuah kajian sastra ilmiah mengenai hubungan manusia dengan mahluk hidup itu sendiri.

Paradigma Ekokritik Sastra

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun