Di depan hotel, sedan berwarna  fuchsia menyambut kami berdua.
"Ikut aku, kuantarkan ke hotel tempatmu menginap," ujar si perempuan ketika sang sopir berlari kecil membukakan pintu mobil.
Satu tas tangan diserahkan oleh sopir ke si perempuan. Isinya ternyata tiga smartphone berbeda merek yang semuanya flagship.
"Tidak terimakasih," jawab si lelaki pertama.
"Aku pesankan taksi online. Di mana hotelnya?".
Si lelaki pun menyebutkan satu hotel di kawasan Jalan K. Si perempuan masih tetap menunggu hingga taksi online muncul.
Setelah taksi online muncul. Si perempuan meminta agar keningnya dikecup oleh si lelaki.
Si perempuan pun menatap mata si lelaki pertama. Satu kecupan terlontar dari si lelaki setelah si perempuan memejamkan matanya.
"Semoga kita berjumpa kembali satu hari nanti. Protokol pertama sudah kita jalani dengan baik. Tidak menanyakan nomor masing-masing. Aku suka dan sayang kamu lelaki lucu yang minum minyak zaitun dulu sebelum ke bar dan juga menyiapkan sarung. Kita pun tak bertukar cairan," ujarnya cepat nyaris tak terdengar.
Dalam perjalanan ke hotel, si lelaki pertama berusaha kilas balik semua peristiwa yang terjadi dengan sangat cepat itu. Perempuan itu tak memegang hp selama bertugas. Perempuan itu mengetahui STD. Perempuan itu masih menarik walau tak ber-make  up.  Perempuan itu pun cepat  panas.  Biarlah itu menjadi cerita.
Sesampai di bandara si lelaki pertama mengontak ketiga temannya dan mereka malah sudah belanja terlebih dulu sebelum ke bandara. Artinya, hanya si lelaki pertama yang tertahan lama di hotel.