Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empat Lelaki Tua dan Empat Perempuan Muda

5 Agustus 2018   14:38 Diperbarui: 5 Agustus 2018   14:55 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayur Kangkung I Foto: OtnasusidE

Si perempuan lalu mendekati si lelaki yang duduk di kursi dan memilih duduk di lantai. Mukanya mendongak.

"Kau berbeda dengan ketiga temanmu. Ketika aku memandangmu sewaktu memasuki bar kulihat kau lelaki yang baik," katanya sambil menatap tajam mata si lelaki.

Si lelaki pun tertawa, lalu mengungkapkan, "Lelaki baik itu tidak berhubungan badan dengan perempuan lain. Lelaki baik selalu mengurusi keluarganya. Lelaki baik itu memilih kerja yang mantap, tidak menganggur sepertiku".

Si perempuan kemudian menjatuhkan kepalanya ke paha lelaki. Aksi si perempuan membuat si lelaki terkejut. Tak menyangka dengan kebinalan si perempuan.

Si lelaki berusaha bangkit, tetapi si perempuan justru makin keras menekan. Sambil memiringkan kepalanya, si perempuan mengungkapkan kalau baru kali ini dia meminta bahkan sambil memohon untuk mengurusi orang yang ditidurinya.

"Aku membuatkan susu hangat. Karena aku memang  ingin membuatkannya untukmu. Aku ingin mencukur kumis dan jenggotmu atau paling tidak aku izinkan aku memotong kukumu. Semua itu karena memang aku ingin,".

"Aku suka kamu," katanya sambil mendongakkan kepalanya sambil tetap menahan si lelaki pertama di kursi. Dan kembali membenamkan kepalanya ke paha si lelaki.

"Wooo. Ini sudah hampir  check out,"  jelas si lelaki pertama berusaha untuk mengakhiri pembicaraan.

"Sudah diperpanjang semua," balasnya cepat sambil tetap mempertahankan tekanan di paha.

Kepala si lelaki pertamapun berusaha berpikir cepat untuk bisa menyingkir tekanan muka si perempuan di pahanya. Bagaimana dengan tiga lelaki temannya di kamar lain? Memang kalau sudah urusan begini, sudah jadi pakem. Tidak akan saling kontak. Titik pertemuan adalah bandara dengan pesawat terakhir, balik ke kota tujuan masing-masing.

Tidak mungkin melepaskan diri dengan kasar. Bahaya. Semua bisa terjadi spontan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun