Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empat Lelaki Tua dan Empat Perempuan Muda

5 Agustus 2018   14:38 Diperbarui: 5 Agustus 2018   14:55 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayur Kangkung I Foto: OtnasusidE

"Ia," katanya sambil meraih pinggang lelaki pertama. Muka si perempuan yang tak berias itu kini memandang tajam ke mata lelaki pertama. Si perempuan berusaha untuk mendekatkan bibirnya tetapi dengan cepat tangan si lelaki pertama dengan satu jarinya telunjuknya menutup mulut si perempuan yang sudah akan melumat itu.

Lelaki pertama pun masuk ke kamar mandi. Dan ketika si perempuan ingin ikut mandi, si lelaki mengangkat tangan tanda menolak. Si perempuan pun mundur.

Di dalam kamar mandi si lelaki pertama memeriksa gusinya usai menyikat gigi. Si lelaki takut jika ada pendarahan di gusinya. Sebuah lubang darah sekecil apapun yang sudah pasti akan membuatnya terpenjara dan menyesal seumur hidup.

Ketika keluar dari kamar mandi, perempuan teman tidurnya telah mengeluarkan  shaver. Entah darimana si perempuan itu mendapatkannya bersama dengan foam cukur.

"Sudah segarkah?" tanya si perempuan.

"Mendingan," jawa si lelaki pertama.

"Bolehkan aku mencukurkan kumismu yang berantakan itu".

"Nggak usah terimakasih".

"Kau lelaki pertama dengan inisiatif sendiri membawa dan menginginkan memakai sarung. Kau juga lelaki pertama yang entah kenapa membuatku ingin merawatmu," kata si perempuan terbata-bata.

Masih dengan handuk terlilit di pinggang. Si lelaki pertama tersenyum sambil memandangi perempuan yang duduk di pinggir tempat tidur yang berantakan.

"Aku tidak tahu namamu. Dan aku juga tidak ingin tahu namamu. Aku berharap kau mengerti. Engkau tidak seperti perempuan lain yang selalu berbicara mengenai tinggal lelaki, ditinggal pacar, menjadi orangtua tunggal. Ataupun cerita keluarga  bronken  home".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun