Mohon tunggu...
Oleh Solihin
Oleh Solihin Mohon Tunggu... profesional -

Menulis beberapa buku untuk remaja, di antaranya Jangan Jadi Bebek (2002); Jangan Nodai Cinta (2003); LOVING You Merit Yuk! (2005); Yes! I am MUSLIM (2007); Jomblo's Diary (2010) dan beberapa buku lainnya | Instruktur Menulis Kreatif di Rumah Gemilang Indonesia [www.rumahgemilang.com] dan Pesantren MEDIA [www.pesantrenmedia.com] | Sekadar berusaha memberikan sedikit pengalaman hidup melalui tulisan. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapapun. Boleh juga kunjungi blog saya: http://osolihin.net. | website kepenulisan yang saya kelola: [www.menuliskreatif.com]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tegang Nih Yee...

19 April 2010   17:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Nggak usah diambil ati, Gi. Lagian itu kan cuma main-main,” Jamil tetap tertawa. Kali ini sambil berurai air mata segala.

“Mil, kok kamu jadi sadis gitu sih. Teroris banget deh. Tertawa di atas penderitaan orang lain,” Ogi ketus.

“Wadoooh… jangan suudzon gitu dong, Gi. Aku kan nggak bermaksud ngeledekin kamu…” Jamil diam sebentar karena dipotong Ogi. Wajahnya berubah jadi serius.

“Lalu apa maumu?” Ogi masih penasaran menahan kesal.

“Maksudku… cuma ngerjain kamu aja…” tawa Jamil kembali meledak sambil lari ke mushola. Dikejar sama Ogi sambil dilempar sama batu-batu kecil yang ada di taman itu.

Sampai di mushola Ogi ketemu Helmi dan Koko yang keduanya sedang baca buku. Sementara Jamil terus ke tempat wudhu. Dia tetap tertawa ngekeh. Ogi nggak ngejar. Ia lebih memilih gabung bareng Helmi dan Koko.

“Eh, Mi. Asyik benar bacanya! Bagi-bagi dong,” Ogi nyalami Koko dan Helmi setelah ngucap salam.

“Baca sendiri aja,” Helmi buka suara.

“Oh, kamu juga rajin baca,” Ogi melirik Koko.

Koko emang termasuk hobi banget baca buku. Apalagi Helmi, liat aja kacamata minusnya, pasti gara-gara sering baca buku. Meski ada bocoran dari pihak intelijen rohis yang dipimpin Jamil, bahwa Helmi pake kacamata tuh bukan karena keseringan baca buku, tapi waktu belum gabung di rohis Helmi dulunya sering ngintip orang mandi! Watau! (apa hubungannya?)

“Gi…” Koko dan Helmi berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun