Tapi kau datang padaku.
Lelaki itu menghela nafas, lelah.
“Sebetulnya apa maumu?”
Aku hanya ingin kau berhenti sok kuat seperti itu.
“Aku memang kuat.”
Tidak perlu berbohong dan memaksakan diri. Bukan sebuah dosa menerima bantuan dan simpati sekitarmu.
“Kau sangat cerewet. Seperti ibuku saja !”
Hey, itu karena aku peduli. Aku sayang padamu.
Praaangggg… gelas yang sudah kosong itu kini hancur berkeping. Lelaki itu menghempaskannya ke tembok tepat di sebelahku.
“Aku… Aku harus kuat. Titik !”
Mengakui kalau kau punya masalah tidak akan membuatmu terlihat lemah.