Mohon tunggu...
rinrin indrianie
rinrin indrianie Mohon Tunggu... Blogger -

Hobi membaca fiksi, dan kemudian belajar menuliskannya. Pernah menerbitkan buku antologi kumpulan cerpen berjudul 'Little Stories' tahun 2013 lalu. Dan berharap dengan 'berlatih' di sini, buku-buku berikutnya akan segera diterbitkan :). Aamiin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki dalam Cermin

3 Januari 2011   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memangnya seperti apa dirimu? Hingga kau berpikir ibumu tidak akan bersikap demikian?

“Aku anak yang gagal.”

Lalu ?

“Perusahaanku gulung tikar, istriku selingkuh, anakku dipenjara. Kau pikir ibuku akan merasa bangga padaku ?”

Tapi kau pernah berada di puncak kejayaan. Jika sekarang kau berada di titik terendah hidupmu, kenapa kau berpikir roda itu tidak akan pernah berputar kembali mengantarmu kembali ke atas?

“Kau terlalu banyak bicara !”

Dan kau terlalu banyak tingkah !

“Dengar, semua yang terjadi padaku adalah salahku sendiri. Dan sudah sewajarnya jika aku menghukum diriku sendiri karena itu !”

Kenapa ? Kenapa semuanya menjadi salahmu ?

“Memang begitu faktanya.”

Sahabatmu itu yang keterlaluan, menipumu mentah-mentah hingga perusahaanmu bangkrut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun