"Kali ini akan jauh lebih menakutkan daripada ditikam oleh harimau"
"Apa maksudmu Sulung? Kau ingin membuat kita masuk ke peti mati?". Si bungsu jauh lebih khawatir.
"Kalian berdua tadi berbicara tentang keinginan yang sangat banyak bukan? Kita akan kabulkan itu semua" Â
"Mana mungkin bisa Sulung, itu tidak mungkin" Â
"Di timur sana, ada si pemilik dunia, ia bisa mengabulkan semua permintaan kita".
"Benarkah? Kita harus memburu dia, kita harus kesana" Si Bungsu terlihat kegirangan.
"Besok, sebelum fajar menampakkan sinarnya, kita harus sudah berangkat. Persiapkan diri kalian, perburuan kali ini akan sangat melelahkan"
"Siap!" Si Bungsu dan Si Tengah menjawab dengan kompak.
Bulan telah kembali ke asalnya, sinar fajar mulai  hinggap ke atas langit. Tiga pemburu bersaudara telah bersiap untuk melakukan pemburuan ke timur. Pakaian, stok makanan, senapan, amunisi, telah mereka siapkan. Si Bungsu terlihat sangat berambisi dalam pemburuan kali ini. Setelah semua persiapan selesai, ketiga pemburu bersaudara memulai perjalanannya. Mereka mulai meninggalkan hutan yang sudah bertahun-tahun mereka tinggali. Baru saja mereka melangkahkan kaki, seekor harimau menghadang di depan mereka.
"Tengah, tembak harimau itu, Bungsu, kau alihkan perhatian dia, aku akan siapkan tangkapan" Si Sulung dengan sigap langsung memerintahkan kedua adiknya.
"Sini kau harimau sialan!" Si Bungsu mengalihkan perhatian, harimau tersebut mengejar si Bungsu.