"Nak! Jaman kini telah berubah dan selalu mengalami perubahan dari setiap waktu ke waktunya.Â
Tapi, walaupun begitu; Ayah hanya berpesan bahwa kala kau menulis karyaÂ
entah puisi atau lainnya. Tetaplah menjadi dirimu."
jawab Ayah, bersama wejangan yang  seketika keluar dari sangkarnya.
Ayah Sastra lahir di Jakarta, empat puluh lima tahun yang silam.
Pada jamannya (Ayah Sastra). Tentu, karya sastra telah banyak mengalami perubahanÂ
sampai saat ini. Baik dalam puisi, prosa, dan lain sebagainya.
Ayah Sastra menjelaskan, bahwa; contoh yang sederhana dari perbedaan antara puisi lamaÂ
dan puisi modern ialah dari sajak, larik, dan rimanya.
Maksudnya;
Penggunaan majas menjadi ciri khas dalam puisi lama,Â
dan senantiasa kita temukan bersajak A-A, dalam puisi lama.
Namun, pada puisi modern tidak terikat akan itu.
Setelah mendengarkan penjelasan dari Ayahnya;
Sastra seketika menundukkan kepalanya, seakan ada yang tidak beres dalam nuraninya.