Mohon tunggu...
Edwin Pratama
Edwin Pratama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berpuisi, berdoa, dan berupaya.

Keindahan terbesar ialah ketika hujan tiba, payung-payung itu tidak dibiarkan untuk meneduhi kepalanya seorang sendiri. Tapi, mampu meneduhkan pelbagai kepala yang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Contoh Cerpen Terbaik untuk Penugasan Sekolah: Sastra Karunia Semesta

28 Juni 2021   21:15 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:14 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terlalu banyak pengaruh luar yang berceloteh tentang ini dan itu.

Dan...

Hilang sudah arah langkah puisi-puisi nan manis, mereka tersesat, 

dan lebih dari setahun ini ia tidak lagi kembali pada tempat yang layak.

Para pemoles buku tengah sibuk mencari pangsa pasar dan trend yang mempunyai nilai 

permintaan nan tinggi. Penulis dengan cinta kasih turut tersingkir hembusan ombak yang bertajuk 

'target pasar', penulis itu pun termenung terhimpit karang.

Lantas...

Kemana para puisi-puisi itu pergi? 

Tidakkah engkau melihatnya, Tuan, Nyonya?

Atau...
Apakah ia tidak akan pernah kembali lagi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun