Penerapan model dialektika Hegelian dalam auditing perpajakan penting karena beberapa alasan:
- Transparansi dan Kejelasan
Model ini memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur bagi auditor dan wajib pajak untuk berinteraksi dan menyelesaikan masalah.
- Keberpihakan pada Kebenaran
Dengan menggunakan proses dialektis, auditor dapat mencapai kesimpulan yang lebih mendalam dan obyektif tentang kebenaran laporan pajak.
- Kepatuhan yang Lebih Baik
Pendekatan ini mendorong wajib pajak untuk lebih patuh terhadap peraturan perpajakan melalui proses yang adil dan sistematis.
Contoh Implementasi :
1. Kasus Perusahaan A:
- Tesis: Laporan pajak perusahaan A menunjukkan keuntungan yang wajar dan sesuai dengan data historis.
- Antitesis: Auditor menemukan adanya pengeluaran yang tidak didukung oleh bukti yang memadai, menunjukkan potensi ketidakpatuhan.