Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lentera Tua

15 Juni 2022   13:47 Diperbarui: 15 Juni 2022   14:02 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia langsung berbalik dan mengejar si anak tenggelam. Tangannya cekatan  menyambar sepotong bambu yang tergeletak di pinggir jalan setapak. Menjulurkannya pada gapaian tangan si anak. Beruntung si anak dapat menjangkau ujung bambu. Dan kemudian selamatlah si anak.

Tak seorangpun menyaksikan kejadian petang itu. Hanya suara kencang toa masjid bercampur gemericik air menyapa bebatuan bibir sungai. Dan sebuah senyum mengembang sang bulan sabit dari balik tipisnya awan petang.

Beberapa hari setelah kejadian itu, saat tidur, Pak Malis didatangi mimpi. Mimpi yang menurut kawan seprofesi, menandakan jalan hidup yang cerah. "Kau akan menemukan jalan hidup yang cerah. Terang benderang..," ujar sang kawan kala itu.

Sambil termangu-mangu, Pak Malis masih ingat betul wajah dan tongkrongan si anak kecil yang sudah diselamatkannya itu. Sinar matanya seakan ingin mengumbar ucapan, namun bibirnya tak sanggup berkata-kata. Orang tuanya berkali-kali mengucap rasa terima kasih. Membungkuk-bungkukkan badan seakan bertemu dewa penolong. Tanpa mengimbal apapun. Karena mereka dari keluarga tak mampu.

***

"Braaak.."
Keras terdengar suara tubrukan. Siang hari nan menyengat itu, semakin panas. Dua buah mobil bertabrakan. Satu mobil berusaha menghindar namun menghantam pagar beton pembatas jalan. Posisi mobil sampai berputar berlawanan arah. Orang-orang berhamburan keluar mencari tahu dan beberapa langsung mendekat.

Pak Malis yang jelas-jelas melihat kejadian itu, langsung beranjak memberi pertolongan. Salah satu mobil berpenumpang seorang, segera ditolong keluar. Seorang yang sudah lanjut usia. Wajahnya sudah terlihat dialiri darah segar.

Entah mengapa ketika mereka berpandangan, tangan orang tua itu langsung memegang erat lengan Pak Malis. Pak Malis tidak menghirau. Segera dibopong keluar mobil. Memberi pertolongan pertama dengan meletakkannya di tempat teduh.

Tak berapa lama, orang-orang turut memberi pertolongan. Yang terluka segera diangkut ke klinik terdekat. Polisi kemudian tiba di lokasi dan segera sigap menjalankan tugas.

Orang-orang masih berkerumun. Memberi kabar kepada yang datang belakangan. Hal lumrah yang sering terjadi pada kecelakaan. Orang-orang mendekat hanya sekedar ingin tahu. Kronologi dan kalau-kalau ada famili atau kenalan yang mengalami celaka itu.

Seminggu berlalu, Pak Malis sudah melupakan kejadian tabrakan di seberang lapaknya itu. Ia sedang bersemangat melayani pengunjung lapak. Tanpa disadari, salah satu pengunjung sedang menyorotnya. Iya, dialah si bapak tua yang sudah ditolong saat kecelakaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun