Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kutipan Modi Arr

21 Februari 2021   18:45 Diperbarui: 7 Juni 2022   18:03 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexels pixabay.com

Dan kalaupun akan menutupnya, sudah sangat terlambat. Ia akan kewalahan membawa bertumpuk-tumpuk uang. Bagaimana tidak, beberapa rekeningnya sudah menyentuh sebelas digit. Puluhan milyar.

"Alaammaaakk bagaimana ini?" jeritnya suatu sore tanpa sadar di kedai kopi langganan.

Baru berpikir akan melarikan diri ke luar negeri, di kedai kopi itu, tiba-tiba ia sudah mendapat kawan. Dua orang kawan. Satu orang langsung menempelnya. Menggenggam kuat lengannya.

"Sore Pak..Bapak Modi ya? Kami dari Reskrim Mabes...mohon ikut kami ke kantor..."
Disahut kawannya dengan anggukan. Di pinggir jalan besar sudah menunggu dua kawannya yang lain.

"Modiarr kau Paak..." terdengar kawannya yang lain menimpali.

Modi Arr tak bisa berbuat banyak. Di dalam mobil gerombolan reserse itu, pandangannya kosong menembus kaca jendela.

"Akhirnya aku tahu. Mengapa Kasparov mengaku kalah dengan mesin itu.."

------------selesai---------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun