Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengintip Aktivitas Relawan Mother Teresa House di Kolkata, India

2 Februari 2022   14:47 Diperbarui: 8 Februari 2022   16:35 2163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para biarawati yang tergabung dalam Missionaries of Charity (MoC) global, berjalan melewati spanduk besar Bunda Teresa menjelang upacara kanonisasinya, di Kolkata, India pada 3 September 2016. (Rupak De Chowdhuri via kompas.com)

Butuh proses yang panjang untuknya hingga kemudian saat pindah ke Kolkata, beliau mendirikan Misionaris Cinta Kasih/Missionaries of Charity pada tahun 1950.

Selama 47 tahun sejak misionaris didirikan, sebelum kemudian beliau wafat di tahun 1997, Misionaris Cinta Kasih ini terus berkembang dan telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk memberi penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC.

Selain itu ada pula program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan dan sekolah. Memang luar biasa jasa Bunda Teresa atas misi kemanusiaan itu. Paus Yohanes Paulus II bahkan memberikan gelar Beata (blessed dalam bahasa Inggris), dan Bunda Teresa disebut sebagai wanita terkudus yang pernah ia temui.

Pusara Bunda Teresa | Sumber gambar omnduut.com
Pusara Bunda Teresa | Sumber gambar omnduut.com

Nah, sebelum tiba di rumah tempat beliau tinggal, terlebih dahulu saya mampir ke gerejanya yang menjadi satu lokasi dengan sekolah bernama St Teresas Girls Primary School. 

Baru saja tiba di sini, saya sudah merasakan aura toleransi yang tinggi sebab penjaga gerejanya seorang muslim dan salah satu pengunjung pengunjung lokal yang saya jumpai ternyata juga beragama Islam namun turut berdoa di depan pintu masuk gereja untuk Bunda Teresa.

Salah satu biarawati yang menjadi bagian dari Misionaris Cinta Kasih | Sumber gambar: www.catholicnewsagency.com
Salah satu biarawati yang menjadi bagian dari Misionaris Cinta Kasih | Sumber gambar: www.catholicnewsagency.com

"Saya datang ke sini, berdoa atas dasar kemanusiaan. Beliau sangat berjasa bagi orang-orang terdahulu," ujarnya saat kami melakukan perbincangan.

Wah luar biasa. Hal ini sesuai dengan apa yang Bunda Teresa pernah bilang, "if you judge people, you have no time to love them."

Begitu tiba di lokasi utama tempat Bunda Teresa tinggal, saya dan Indra disambut oleh suster (biarawati, namun dikenal dengan nama suster/suzter dalam bahasa Belanda yang berarti saudara perempuan) yang betugas di pintu depan.

Asrama tempat Bunda Teresa tinggal | Sumber gambar: omnduut.com
Asrama tempat Bunda Teresa tinggal | Sumber gambar: omnduut.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun