"Mereka semua beraktivitas di sini baik sekolah ataupun tinggal," lanjut Pak Haji. "Saya bangga, walaupun beberapa masih kecil sekali, namun semua sudah berpuasa penuh."
"Nanti lebaran bagaimana Pak Haji," tanya mama.
Ara menyimak pembicaraan itu. Dalam hati, ia merasa sedih. Setiap hari ia masih dapat berjumpa dengan mama dan papanya. Setiap sahur dan berbuka, mama juga selalu menyiapkan makanan yang enak.
Tak lama, azan magrib terdengar. Ara senang sekali melihat para anak asuh Pak Haji dengan lahap menyantap hidangan yang mama bawa. Dalam hati, ia menyesal sudah ngambek dengan mamanya.
"Ma, besok Ara mau tetap puasa. Jangan lupa dibangunkan saat sahur, ya," ujar Ara pelan. Mendengar itu, mama hanya tersenyum dan kemudian seraya mengangguk.
"Nggak apa-apa deh aku tidak diberi uang seperti Heni. Toh, aku juga tidak perlu beli apa-apa. Toh semua yang aku butuhkan sudah mama siapkan. Untuk lebaran, mama juga sudah menyiapkan dua gaun yang sangat cantik buatku," batin Ara.
Ia kemudian tersenyum dan ikut dalam keceriaan berbuka puasa bersama dengan teman-teman barunya dan juga keluarga yang sangat ia sayangi.
- "Regret No More" Berpuasa di Bulan Ramadan Juga Perlu Persiapan, Loh!
- "Yoga di Saat Sahur, Eh Bukannya Yoga Itu Diharamkan?"
- 5 Alasan untuk Menolak Ajakan Buka Bersama
- Gagal Menangis di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
- Kocaknya Memperkenalkan Ibadah Puasa ke Seorang Bule
- Cara Jomblo "Merayakan" Romantisme Ramadan
- Jangan Jadi Muslim Cemen! Stop Aksi "Sweeping" Rumah Makan Saat Ramadan
- Ada (Banyak) Cinta di Meja Makan
- Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Berbelanja di Pasar Beduk
- Seberapa Boros Sih Seorang Jomlo Selama Ramadan?
- Pengalaman Hidup dari Si Tukang Pijat Mualaf