Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seberapa Boros Sih Seorang Jomlo Selama Ramadan?

28 Mei 2018   06:02 Diperbarui: 28 Mei 2018   08:46 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada anggapan bahwa selama Ramadan kebutuhan semakin meningkat dan ini berpengaruh besar terhadap pengeluaran. Benar, kah? Hmm, bisa jadi benar di mayoritas keluarga di Indonesia. Tapi, saya sih yakin bahwa tidak semua keluarga eh orang mengalami pemborosan seperti itu.

Apalagi yang jomlo kayak saya. Uhuk. Rasa-rasanya sih tidak ada pengeluaran berarti yang harus saya lakukan saat Ramadan ini. Walau demikian, saya paham, bahwa ada beberapa aspek yang menjadikan orang harus keluar (sedikit) lebih banyak uang saat Ramadan. Apa saja, kah? Ini dia!

BUKA PUASA BERSAMA

Rasanya topik ini gak pernah bosan saya angkat haha. Eh tapi ini benar, loh! Buka puasa bersama saat Ramadan (terutama yang intensitasnya tinggi) memang menjadi salah satu pos pengeluaran yang lumayan saat Ramadan.

Untuk konsumsi sehari-hari di rumah saja, ada kecenderungan bahwa orang mengkonsumsi lebih banyak makanan saat Ramadan.  Ya namana juga lagi puasa, kan? Pasti banyak keinginan. Ingin berbuka dengan makan inilah, itulah. Belum lagi jika berkunjung ke Pasar Beduk, uih, hati-hati, jika gak ditahan bisa kalap belanja di sana.

Suasana makan malam bareng. Foto milik pribadi
Suasana makan malam bareng. Foto milik pribadi
Nah, jika berbuka puasa bersama di luar (caf/restoran) pasti biaya yang dikeluarkan jauh lebih banyak. Saya sudah menjelaskan panjang lebar tentang betapa "bahayanya" acara buka bersama ini di artikel sebelumnya. Dan, akuilah bahwa itu menyedot pengeluaran cukup banyak.

For Jomlo : Karena saya hidupnya masih menumpang sama orangtua dan saya gak doyan ikutan buka bersama, maka saya aman dari pengeluaran ini.

BAJU LEBARAN

Katanya, lebaran kurang terasa lengkap jika gak pakai baju baru. Iya kah? Haha, jadi keinget lagunya Trio Kwek-kwek sekian tahun lalu yang berbunyi, "baju baru Alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya, tak punyapun taka pa-apa , masih ada baju yang lama." Ada yang tahu lagu ini? --pertanyaannya mengandung jebakan betmen.

Ya bener, mestinya tanpa baju baru pun gak masalah. Tapi, jikapun mau beli ya nggak apa-apa juga. Lha wong duit-duit sendiri, kan?

Suasana sebuah gerai pakaian di Palembang. Foto milik pribadi.
Suasana sebuah gerai pakaian di Palembang. Foto milik pribadi.
Nah, pertimbangan untuk beli baju lebaran ini bisa jadi salah bentuk pengeluaran khusus di bulan Ramadan. Apalagi di pelbagai pusat perbelanjaan pada sibuk perang tarif. Spanduk bertuliskan "SALE" terpampang nyata di mana-mana. Namun, sama seperti makanan, kebutuhan akan baju baru ini juga harus sesuai kebutuhan saja. Gak perlulah ngikutin tren pergaulan. Biaya gengsi itu berat, jenderal!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun