Selain proses belajar yang aktif, kreatif, dan patuh, di tempat strategis gedung sekolah ini juga dihiasi mading dan monumen pejuang-pejuang China. Kami bisa melihat jelas peluru, senjata, dan helm pejuang China terpajang di dinding sekolah.
Hal ini menunjukkan jiwa patriotisme murid ditempa sejak dini dan tidak sekadar teori tapi juga bukti autentik peninggalan sejarah perjuangan bangsa China dipajang di sekolah.
Wang Jie Xiao Xue diambil dari nama salah seorang pahlawan bangsa China yang selalu membela dan mempertahakan bangsa China. Hal ini dimaknai agar para siswa atau lulusan sekolah tersebut memiliki sifat pahlawan sebagaimana sifat yang dimiliki Wang Jie Xiao Xue.
Begitupula ketika mengunjungi SMP dan SMA budaya patuh, aktif, kreatif dtunjukkan siswa-siswa. Sementara guru sangat totalitas dalam mengajar seperti tidak pernah merasa capek karena selama 2 jam pelajaran saya tidak pernah melihat guru baik SD, SMP, SMA yang mengajar itu pernah duduk di kursi walaupun sekali.
Kepala SMP yang menyambut kami menyampaikan orientasi sekolahnya yaitu merangsang minat belajar, menumbuhkan kebiasaan baik dan membentuk karakter.
Dengan merangsang minat belajar, maka sekolah membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri, keinginan untuk berprestasi dan memotivasi untuk selalu belajar.
Kebiasaan baik di dalam belajar juga akan membawa kebiasaan baik dalam kehidupan. Dukungan penuh terhadap pendidikan akan melejitkan potensi siswa seperti kerja keras, optimisme, percaya diri, integritas dan jiwa berani berusaha.
Pemanfaatan teknologi guna menunjang pembelajaran menjadi hal yang dominan. Guru di sekolah SMA mengajar pada tiga kelas berbeda di waktu bersamaan.
Di kelas itu terdapat dua kamera perekam yang terkoneksi internet. Sehingga guru yang mengajar dapat dilihat secara jelas dan interaktif bersama siswa di tiga sekolah yang berbeda.
Selesai kegiatan mengajar saya diberikan kesempatan menghadiahkan sarung sutera, lipa sabbe ciri khas Bugis Sulawesi Selatan kepada Mrs. Yi Qun Ma, guru yang mengajar di tiga kelas berbeda dengan waktu yang bersamaan.
Pembelajaran berbasis 4.0 kian terlihat di kampus CUMT. Seluruh proses pembelajaran di kampus CUMT full direkam kamera. Setiap sudut ruang kelas. dipasangi kamera agar dapat dilakukan refleksi pembelajaran, penilaian dan tindak lanjut.