“Zin, kamu ngapain disini?” tanya Edy
“Dia cantik” kataku yang memang gak nyambung dengan pertanyaan Edy
“Siapa???”
“Gadis berkerudung merah”
“Zin, kamu lagi mimpikah?” Edy mengetar-getarkan tubuhku membuatku kembali kedunia nyata yang sebelumnya mengantarkanku pada sebuah dunia terindah.
“Aisyah” Sekali lagi aku menyebut nama gadis itu dihatiku.
***
Sudah hampir dua tahun aku berada dalam organisasi ini, begitu banyak ilmu yang aku dapatkan, kini aku berada di semester akhir dan akupun harus mengurangi kesibukanku mengurus organisasi. Ada sedikit yang membuatku merasa rindu pada organisasi ini ketika aku lama tak bertandang kekomisariat.
Oh ya, “Aisyah” lama sekali aku tak mendengar kabar tentang gadis itu. Dan lama sekali aku tak melihatnya. Mungkin ia juga sedang mengerjakan skripsinya.
“Nin, Aisyahnya kok gak pernah kelihatan?” tanyaku pada Nina, gadis yang biasa bersama Aisyah mengurusi konsumsi. Hari ini ada acara tasyakuran di komisariat namun aisyah tak terlihat. Kan biasanya Aisyah terlihat di acara-acara besar organisasi.
“Mbak Ais habis sakit mas, belum bisa kemana-mana kalo keadaannya belum pulih benar” jawab Nina tanpa mengalihkan pandangannya dari kotak-kotak nasi itu.