Mohon tunggu...
Oliveia Faizien
Oliveia Faizien Mohon Tunggu... -

It's Mine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Engkau Tak Merebutnya Dariku

30 Oktober 2013   09:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Duhai sahabatku ….

cintailah dia lebih tulus

melebihi cinta tulus yang dulu pernah ingin kuberikan padanya.

wahai sahabat yang aku kasihi ….

mengertilah dia

sebagaimana akupun ingin mengerti tentang dirinya.

sahabatku …

sayangilah dia

melebihi sayang dan kasih yang pernah ingin tercurah untuknya …

wahai engkau sahabat yang aku kasihi …

aku tak pernah berkata bahwa kecewa ini adalah luka hati

namun ketahuilah duhai engkau sahabatku …

engkau memang tahu bahwa aku mencintainya ….

mengharap cinta itu tahun demi tahun …..

namun aku tak bisa memiliki cintanya ……..

karena ia telah memilihmu untuk menjadi pemilik cintanya ….

hapuslah airmatamu duhai sahabatku

tersenyumlah untuk cinta yang ia berikan padamu

karena kau tak merebut cintanya dariku …

dia bukan milikku ………

kalaupun aku pernah mencintainya

itu dulu saat cintanya belum tertambat olehmu ….

sambutlah tangannya dan genggamlah seerat mungkin

aku hanya berdoa semoga kalian bahagia selamanya ……….

dan ingatlah satu hal wahai sahabatku ….

engkau tak merebutnya dariku.

***

Amira berlinang airmata setelah ia selesai membaca selembar kertas yang berisi sebuah puisi curahan hati Kamila sahabat dekatnya. Puisi itu adalah surat terakhir yang dikirim Kamila pada hari pertunangannya dengan Rehan. Karena Kamila tak menghadiri acara pertunangan sahabat karibnya. Amira menyadari kesalahannya yang telah menerima cinta Rehan setahun yang lalu, padahal ia tahu bahwa Kamila sanngat mencintai Rehan dari awal mereka bertemu dulu. Namun hatinya memang tak bisa dibohongi, iapun sangat mencintai Rehan. Entah sejak kapan ia menaruh rasa cinta pada Rehan, apakah karena setiap hari ia mendengarkan cerita tentang Rehan dari Kamila.

Kamu kenapa nangis Mir?” tanya Rehan, ketika ia melihat Amira menghapus airmatanya.

Amira memberikan surat yang diberikan Kamila seminggu yang lalu pada Rehan.

Dari Kamila?” Amira mengangguk

Kenapa kamu masih ngerasa bersalah pada Kamila Mir, aku tak pernah mencintainya. Dari awal aku hanya mencintaimu, aku hanya menganggap Kamila sebagai teman biasa tak lebih dari itu” kata Rehan

Aku yang tahu seberapa besar cinta Mila buat kamu Han, dia dengan begitu setia menunggu hatimu terbuka untuk cintanya, 7 tahun dia menunggumu Han, mengharapkan kamu mau menerima cintanya. Tapi, kamu nggak pernah peduli bahwa ada seseorang yang mencintaimu sebesar itu. Kamila tulus mencintaimu, ia tak pernah lelah menanti bahwa suatu saat hati kamu pasti terbuka buat dia. Aku teman baiknya Han, aku ngerti segalanya tentang kamu darinya”

Tapi aku hanya mencintaimu Mir”

Aku tahu itu dan begitu bodohnya diriku yang juga mencintaimu padahal aku tahu kawan baikku sangat mengharapkan cintamu”

Mir, lupakan masa lalu. Kita buka lembaran baru, cerita tentang kita, kau dan aku tanpa Kamila” kata Rehan sambil menggenggam erat tangan Amira.

Bisakah aku hidup tanpa rasa bersalah pada kawan baikku sendiri?” batin hati kecil Amira

***

Sudah tiga bulan ini Amira mencari keberadaan Kamila, bahkan ia melacak alamat rumah lama Kamila. Tapi kata tetanggga, Kamila sudah pindah dari rumah itu sejak tiga bulan yang lalu yang bertepatan dengan hari pertunangannya dengan Rehan. Apa mungkin Kamila masih mengharapkan cinta Rehan? Ataukah Kamila tak kuasa hati, berlapang dada membiarkan Rehan bertunangan dengan Amira.

Kemana lagi aku harus mencarimu Mil?” tanya Amira

Kamu dari mana?” tanya Rehan sambil bangkit dari duduk diteras, sudah satu jam ini dia menunggu Amira.

Dari rumah teman” jawab Amira

Siapa?”

Kamu nggak percaya sama aku?”

Aku curiga kamu mencari Kamila Mir” kata Rehan

Kenapa kamu bisa bicara begitu?”

Sejak kamu menerima surat terakhir yang dikirimkan Kamila di hari pertunangan kita, kamu sepertinya dihantui perasaan bersalah pada Kamila. Padahal dijelaskan disurat Kamila, bahwa kamu tak pernah merebutku dari Kamila. Meskipun Kamila lebih dulu mencintaiku tapi Kamila sadar bukan bahwa aku tak pernah mencintainya” papar Rehan.

Tak pernah mencintainya atau tak ingin mengakui bahwa kamupun pernah mencintainya?”

Kenapa kamu nggak percaya padaku Mir”

Karena aku menerima surat yang kau kirimkan pada Kamila. Surat itu kembali karena Kamila sudah pindah dari alamat lamanya” wajah Rehan berubah menjadi pucat ketika ia mendapati surat yang beberapa minggu lalu ia kirimkan pada Kamila kini berada ditangan tunangannya. Rehan hafal sekali isi surat itu diluar kepala. Ia sudah menduga bahwa Amirapun telah membaca isinya.

Aku harap kamu mau membantuku mencari Kamila, aku ingin dia memaafkanku sebelum kita menikah” kata Amira sambil memberikan surat itu pada Rehan, lalu masuk rumahnya tanpa mempersilahkan Rehan masuk.

***

Kamila Mahadewi, putri seorang konglomerat pengusaha industri ternama di Jakarta. Sejak SMP ia menjadi teman sekelas Rehan. Entah sejak kapan Kamila mulai menyukai Rehan, terkadang Rehan menemukan surat rahasia yang dikirimkan Kamila untuknya. Gadis ituo sangat cantik, melebihi kata sempurna untuk seorang anak gadis seusianya. Ia berkulit putih, bermata sipit dan mempunyai lesung pipit. Ada kebanggaan tersendiri di hati Rehan, ketika ia mengetahui bahwa seorang Kamila mampu mencintainya, pemuda desa yang tak punya satupun kelebihan untuk dibanggakan. Namun, Rehan harus sadar diri siapa gadis yang sedang jatuh cinta padanya.

Rehan dan Kamila masuk di kampus yang sama, sejak itulah Kamila bersahabat dengan Amira Oktavia, seorang gadis biasa. Antara Amira dan Kamila laksana langit dan bumi. Seandainya ia bisa jujur pada hatinya, ia akan memilih Kamila bukan Amira sebagai pendamping hidupnya. Rehan tahu kedua sahabat itu sama-sama mencintai dirinya, akhirnya setelah bermusyawarah dengan hatinya, ia memilih Amira sebagai calon tunangannya. Karena ia tak siap menghadapi resiko bila seandainya ia memilih gadis kaya yang baik hati itu. Rehan tahu Kamila bisa menerima dia apa adanya karena cinta yang diberikan Kamila padanya amat sangat besar, namun belum tentu oreang tua Kamila mampu menerimanya sebagai pemuda miskin.

Untuk seorang Kamila Mahadewi

Dengan segenap perasaan bersalah kutangkupkan kedua tanganku, meminta kelembutan hatimu untuk sudi memaafkan apa yang telah aku lakukan padamu.

Jujur, akupun mempunyai perasaan yang sama padamu. Bahkan mungkin aku lebih menyayangimu dari apapun yang ada dibumi ini. Tapi aku tak kuasa untuk mengatakannya, karena dihadapanku terbentang luas samudera yang membatasi cinta kita. Kamu terlampau jauh untuk aku gapai.

Maaf, aku tahu kamu sakit hati karena aku memilih Amira dibanding dirimu. Aku yakin suatu saat kamu akan temukan seseorang yang lebih baik dariku, yang mampu mencintaimu setulus hatinya. Untuk terakhir kalinya, aku katakan padamu bahwa aku sangat mencintaimu dan seandainya engkau tahu, aku pernah menyiapkan cincin untuk pertunanganku denganmu. Sayangnya itu hanya sebuah mimpi indah untukku, tanpa menjadi sebuah kenyataan.

Yang pernah mencintaimu

Rehan Febrian

Itulah isi surat Rehan untuk Kamila yang sampai kapanpun tak akan pernah sampai ketangan Kamila.

***

Minggu pagi, pintu rumah Amira diketuk oleh seseorang.

Cari siapa?” tanya ibunda Amira

Amiranya ada bu?”

Sebentar saya panggilkan dulu ya” Ibunya masuk kembali kedalam rumah

Mira, ada yang cari kamu tuh”

Siapa bu?”

Ibu lupa teman-teman kamu Mir, tapi sepertinya ibu kenal sekali dengan wajahnya. Gadis itu seperti putri pak Handi. Kamila teman kamu” mendengar nama Kamila disebut ibunya, serta merta Amira lari menuju teras tempat tamunya menunggu dirinya. Ia sangat kaget ketika membuka pintu, dilihatnya seorang gadis yang tengah duduk dikursi roda.

Maaf, anda siapa ya?” tanya Amira, Gadis itu membalikkan kursi rodanya dan mata Amira terbelalak ketika melihat siapa yang duduk dikursi roda itu.

Kamila” Kamila tersenyum sambil mengangguk. Amira segera memeluk Kamila erat sekali, tak terasa airmata keduanya saling berlinang.

Apa yang terjadi sama kamu Mil? Kenapa kamu bisa seperti ini?”

Aku kecelakaan saat akan menghadiri pesta pertunangan kalian. Maaf aku nggak bisa ngasih kabar karena aku tidak ingin kalian bersedih di hari bahagia kalian hanya karena aku”

Maafkan aku Mil, aku telah merebut Rehan darimu padahal Rehan ternyata sangat mencintaimu”

Lupakan semua ituh Mir, Rehan yang membawaku kembali kesini dan aku ingin kalian tetap bersama-sama. Meski aku tahu Rehan sangat mencintaiku dibanding dirimu. Tapi itu dulu Mir, sekarang dia akan menjadi milikmu dan akupun akan menikah dengan orang lain”

Siapa dia, apa aku mengenalnya?”

Sangat mengenalnya”

Dia Rehan?” tanya Amira ketika melihat Rehan hadir sesaat setelah Kamila menyebutkan bahwa ia akan segera menikah. Kamila tersenyum sambil menggeleng

Mana mungkin aku tega melukai hati sahabat aku sendiri, pemuda itu Bayu sahabatku dari kecil”

Sudah waktunya kamu istirahat Mil” kata Rehan

Mira, aku pergi dulu ya. Kesehatanku belum pulih. Nanti mainlah ketempat aku dirawat, Rehan tahu tempatnya” Amira mengangguk.

Jaga dia untuk cinta kita yang dulu pernah ada Rehan, cinta dia lebih besar dari cinta yang pernah kau berikan padaku” Rehan menggenggam tangan Kamila.

Aku selalu ingin melihatmu bahagia”

Aku akan bahagia Han, Bayu sangat mencintaiku. Begitu halnya Amira, cintailah orang yang sangat mencintai kita, karena jika kita kehilangan mereka, itu adalah mimpi terburuk yang pernah ada”

Amira, Rehan tetap milikmu, kau tak pernah merebutnya dariku”

Amira dan Rehan menatap kepergian Kamila yang dituntun Bayu menuju mobilnya. Lega sudah hati Amira karena dia telah bertemu sahabatnya, dan dilihatnya binar mata bahagia Kamila menyala saat Bayu memegang erat kedua tangannya. Tak ada lagi cinta untuk Rehan, Rehan akan menjadi suaminya. Kamila tak akan lagi menjadi mimpi-mimpi takut kehilangan Rehan.

Aku akan selalu mencintaimu” kata Amira

Aku tahu itu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun