“Mira, ada yang cari kamu tuh”
“Siapa bu?”
“Ibu lupa teman-teman kamu Mir, tapi sepertinya ibu kenal sekali dengan wajahnya. Gadis itu seperti putri pak Handi. Kamila teman kamu” mendengar nama Kamila disebut ibunya, serta merta Amira lari menuju teras tempat tamunya menunggu dirinya. Ia sangat kaget ketika membuka pintu, dilihatnya seorang gadis yang tengah duduk dikursi roda.
“Maaf, anda siapa ya?” tanya Amira, Gadis itu membalikkan kursi rodanya dan mata Amira terbelalak ketika melihat siapa yang duduk dikursi roda itu.
“Kamila” Kamila tersenyum sambil mengangguk. Amira segera memeluk Kamila erat sekali, tak terasa airmata keduanya saling berlinang.
“Apa yang terjadi sama kamu Mil? Kenapa kamu bisa seperti ini?”
“Aku kecelakaan saat akan menghadiri pesta pertunangan kalian. Maaf aku nggak bisa ngasih kabar karena aku tidak ingin kalian bersedih di hari bahagia kalian hanya karena aku”
“Maafkan aku Mil, aku telah merebut Rehan darimu padahal Rehan ternyata sangat mencintaimu”
“Lupakan semua ituh Mir, Rehan yang membawaku kembali kesini dan aku ingin kalian tetap bersama-sama. Meski aku tahu Rehan sangat mencintaiku dibanding dirimu. Tapi itu dulu Mir, sekarang dia akan menjadi milikmu dan akupun akan menikah dengan orang lain”
“Siapa dia, apa aku mengenalnya?”
“Sangat mengenalnya”