Kalau di lihat dari denda dan hukuman pidana kurungan menurut saya sangat mengerikan,hayoo apakah ada lagi yang mau melanggar lalu lintas jika sudah mengetahui tindak pidana yag di berlakukan bagi pelanggar lalulintas seperti di atas ?,tapi mau di berlakukan sistim penilangan yang terus berkembang seperti bagaimana lagi,tetap saja akan ada pengendara yang EGOIS,yang slalu menggap jalan yang dia lalui adalah jalan nenek moyang dia,jadi dia berkendara se'enak jidat nya tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Untuk lebih jelasnya saya melakukan wawancara terhadap teman saya sendri yang bisa di biang dia adalah pelanggar lalu lintas sejati,teman saya yang bernama Deni,berikut hasil wawancara saya :
Saya : Den pelanggaran lalu lintas yang sering kamu lakuin itu apa ?
Deni : Biasanya yang sering aku lakuin sih nerobos lapu merah
Saya : Ooohh lampu merah yaa,trus kamu tau nggak kalo itu bisa membahayaka diri kamu sendri dan orang lain,lagi pula kamu bisa etilag juga lo
Deni : Iya tausih,tapi mau gimana lagi kalau posisi lagi telat berangkat ke kantor ya aku sering trobos lampu merah,kalaupun ketilang polisi yaa nggak papanantika bisa di urus,yang penting nggak telat berangkat kerja
Saya : Berarti kamu trobos lampu merah kalo kamu lagi telat saja yaa
Deni : iyaa ghi kalau nggak telat ya aku naik motor kalem kalem aja
Saya : Oooh gitu yaaa,oke makasih yaaa
Deni : iyaa ghi sama sama
Berikut adalah kutipan dari jurnal mengenai  faktor terjadinya pelanggaran lalu lintas :