Seketika mata Suwarno kembali berkunang-kunang dan merasakan tubuhnya melemah.
------------------------------------------------
      Suwarno membuka mata di tengah panasnya sinar matahari. Nafasnya sungguh berat. Rasa dahaga terasa menjadi-jadi.
      "Air.. air..!" teriak Suwarno sejadi-jadinya.
      "Air? Ka-mu be-ra-ni min-ta air!!"
      Permintaan Suwarno ditanggapi begitu ketus oleh serdadu yang sedang berdiri dihadapannya. Slamet hanya mampu melihat kejamnya perlakuan Nippon kepada pribumi.
      "Ini!minumlah!"
      Serdadu Nippon itu mengguyurkan air kotor dari atas kepala Suwarno.
      Suwarno tak peduli dengan rasa air yang sudah masuk ke tenggorokannya.
      Suwarno tersenyum mengingat mimpi yang terasa sangat nyata. Mimpi yang begitu indah untuk seorang romusha yang berada di ambang kematian.
      Mimpi tentang masa depan kemerdekaan Indonesia.