"Bukankah tahun sekarang masih 03?2603 kan?"
      Suwarno terus bertanya dan mengikuti Pak Nurdin dari belakang. Suwarno terhenyak ketika ternyata Pak Nurdin berhenti di depan rumah Ibunya.
      Tok tok.
      Tok tok.
      "Iya sebentar."
      Terdengar sahutan dari suara yang Suwarno rindukan selama ini.
      "Ibu. Aku pulang!" teriak Suwarno
       Suwarno yakin mata Ibunya berarah padanya namun sedetik kemudian beralih ke Pak Nurdin seolah-olah hanya ada Pak Nurdin yang ada dihadapannya.
      "Indonesia sudah merdeka Bu. Sudah tak ada lagi Nippon. Kehidupan desa ini akan tenang," terang Pak Nurdin.
       Alih-alih senang, si Ibu menangis dengan kencang. Tubuh Ibu terpaksa ditopang Pak Nurdin. Suwarno berusaha mendekat tapi kakinya tak bisa dimajukan seolah ada sekat besar antara dia dan Ibunya.
      "Saya mengerti perasaan Ibu. Andai Suwarno masih ada berita ini akan menjadi berita yang membahagiakan. Mari kita berdoa agar Suwarno tenang di surga."