Mohon tunggu...
Oky
Oky Mohon Tunggu... Lainnya - Housewife

Self Development

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Indah Romusha

21 Agustus 2024   15:31 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:13 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Bukankah tahun sekarang masih 03?2603 kan?"

            Suwarno terus bertanya dan mengikuti Pak Nurdin dari belakang. Suwarno terhenyak ketika ternyata Pak Nurdin berhenti di depan rumah Ibunya.

            Tok tok.

            Tok tok.

            "Iya sebentar."

            Terdengar sahutan dari suara yang Suwarno rindukan selama ini.

            "Ibu. Aku pulang!" teriak Suwarno

             Suwarno yakin mata Ibunya berarah padanya namun sedetik kemudian beralih ke Pak Nurdin seolah-olah hanya ada Pak Nurdin yang ada dihadapannya.

            "Indonesia sudah merdeka Bu. Sudah tak ada lagi Nippon. Kehidupan desa ini akan tenang," terang Pak Nurdin.

             Alih-alih senang, si Ibu menangis dengan kencang. Tubuh Ibu terpaksa ditopang Pak Nurdin. Suwarno berusaha mendekat tapi kakinya tak bisa dimajukan seolah ada sekat besar antara dia dan Ibunya.

            "Saya mengerti perasaan Ibu. Andai Suwarno masih ada berita ini akan menjadi berita yang membahagiakan. Mari kita berdoa agar Suwarno tenang di surga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun