Sudah dua bulan masa pandemi menggerogoti wilayah kota Bandung. Bagai kota tak bertuan...tak ada jejak manusia berkeliaran ataupun berkerumun... tak ada lagi...
"setiap hari kematian bertambah jumlahnya, Â lekas sembuh Indonesiaku". Airmata hangat sudah memenuhi pipi gadis yang merasa kesepian ini.
"Kemana perginya kamu Kak,..." batin Anindhiya sambil berusaha menghubungi lewat ponselnya. Sudah seringkali dirinya menelpon Dara namun selalu tidak aktif.
"Setiap orang hanya menunggu waktunya untuk pergi, An". Kata Dara waktu itu.
"Mau ke mana, Kak?" tanya Anindhita dengan tatapan sedih.
Dara hanya menatap bisu kemudian menyentuh pipi Anindhita. Lalu pergi.
Waktu kini terjeda dengan ketidakhadiran Dara. Sudah dua Minggu ia absen dari kafe Anindhita. Senandung sound track Crash Landing On You mengisi kekosongan bangku di sudut ruangan kafe berwarna oranye.
Dan pada masanya, setiap kita butuh sendiri, bukan karena sedih. Hanya untuk menyepi, untuk menyadari, setiap hati harus tahu diri.
Anindhita menutup pintu kafenya dan mengganti tulisan open menjadi close.
Senja tak mengajarkan hal yang sia-sia, cahaya yang hendak hilang di batas cakrawala adalah ucapan selamat tinggal paling manis.
                        ***