Sebelum bel masuk berbunyi aku segera berlari menuruni tangga dan berjalan ke arah tempat pengambilan surat pendaftaran. Disitu telah tertulis bahwa tes akan dilakukan melalui 2 tahap, berupa tes tulis dan wawancara yang akan dilakukan sekaligus hari ini. Untuk itu, aku segera menelpon ibu jika nanti aku akan terlambat pulang. Untung saja, ibu telah memberikanku izin untuk bergabung pada ekstra atau intra sekolah apapun resikonya.
"Hallo bu, Assalamu'alaikum," sapaku di telepon.
"Wa'alaikummussalam warahmatullaahi wabarakatuuh, iya nak ada apa?" jawab ibu.
      "Mawar mau minta izin ibu kalau nanti Mawar mau pulang telat, soalnya Mawar baru tau kalau ternyata test rekrutmen OSIS nya hari ini, Minta do'anya ya bu," pintaku.
"Okedeh pasti dong ibu do'ain, jangan lupa kamu juga berdo'a dan selalu minta pertolongan pada Allah." kata Ibu.
"Oke bu siap!" jawabku. Setelah itu, telpon kututup dan aku kembali berkonsentrasi pada pelajaran yang nanti akan diajarkan.
Tak lama kemudian, bel berbunyi dan terdengar pengumuman bahwa semua siswa diharap bersiap untuk melakukan tes sesuai dengan minat ekstra atau intra yang mereka ikuti. Sambil menunggu jam pelaksanaan, aku merapikan barang-barang yang berserakan di atas mejaku.
"Mawarrr, bawa minyak wangi ga?" tanya Fitri.
"Hmmm, emangnya gue mau nge-mall gitu. Aku sih tanpa gituan pasti bisa keterima, debat aja bisa kenapa tes tulis sama wawancara gagal?" jawabku dengan yakin.
"Mungkin aja. Biar nanti senior cowok pada kesengsem tuh sama kamu, hahaha" tawa Fitri.
"Apaan sih, rame banget. Kalau lagi bahagia bagi-bagi dikit napa?" sahut Andi si ketua kelas yang juga ikut rekrutmen OSIS.