Mohon tunggu...
Oktasya SafiatunChasanah
Oktasya SafiatunChasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula

we were born to be real, not perfect.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelecehan Seksual pada Anak di Bawah Umur

18 September 2021   18:53 Diperbarui: 14 Januari 2022   08:19 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai cara tentu akan ditempuh oleh orangtua, untuk dapat menghilangkan gangguan psikologis akibat pelecehan dan kekerasan seksual tersebut. Namun, terkadang berbagai cara yang dilakukan belum tentu dapat mengatasi gangguan psikologis yang dialami. Cara penanganan yang salah justru dapat membuat anak semakin bertambah depresi. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu penanganan yang tepat dan efektif untuk dapat menetralkan gangguan psikologis tersebut.

 

Metode Penyembuhan Hipnoterapi

Hipnoterapi dapat menetralkan gangguan psikologis tersebut. "Hipnoterapi merupakan terlewatinya faktor kritis dari manusia, disertai dengan masuknya pemikiran selektif tertentu" papar Andreas Pasolympia, seorang pakar di bidang komunikasi, hipnoterapi, dan pengembangan diri, dari Sang Pemenang (Lembaga Konsultasi Pengembangan Diri).

Andreas mengungkapkan, bahwa hipnoterapi dapat memulihkan gangguan psikologis yang dialami oleh anak akibat tindak kekerasan dan pelecehan seksual. Caranya tentu berbeda seperti hipnotis yang kita lihat di tayangan televisi. Hipnoterapi pada anak dapat dilakukan melalui cerita atau imajinasi, sehingga anak tidak dipakasa untuk diam dan tidur kemudian baru diberikan sugesti-sugesti. Selain itu, pada dasarnya sifat seorang anak memang aktif dan senang untuk bermain. Ketika sang anak diajak untuk bercerita, maka dia akan masuk dalam kondisi hipnosis dengan sendirinya. Pada tahap inilah seorang terapis akan memberikan kerangka pikir pemulihan, melakukan netralisasi makna dari kejadian yang telah dialami, kemudian memberikan penguatan.

"Hipnosis berarti kondisi ketika Anda memasukkan ide kepada klien tanpa dikritisi," kata Andre, saat diwawancarai di Gedung Intiland Tower, Selasa malam (13/5). Sebenarnya hipnosis bertujuan untuk mengedukasi pikiran bawah sadar dengan cara eksplorasi kreatif bersama. Hipnosis dengan pendekatan eksplorasi kreatif ini dapat dilakukan oleh terapis dan klien dengan cara mengeksplorasi zona kreatif yang ada dalam diri klien, hal tersebut dilakukan agar sebuah penyakit dapat diketemukan solusinya.

Hipnoterapi non-formal melalui cerita diawali dengan pengenalan kondisi anak yang mengalami gangguan psikologis. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa parah gangguan psikologis yang dialami oleh anak tersebut. Kemudian tahap berikutnya adalah menentukan cerita apa yang nantinya akan digunakan ketika melakukan proses hipnoterapi atau hipnosis. Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah penentuan strategi untuk dapat berkomunikasi dengan sang anak. Terakhir perubahan dapat dilihat dari respons anak.

Cepat atau lambatnya pemulihan melalui hipnoterapi ini tergantung dari seberapa parah gangguan psikologis yang dialami oleh sang anak. Semakin berat stress, depresi, dan trauma yang dialami, maka penyembuhan juga akan memerlukan waktu yang lebih panjang. Namun biasanya pemulihan berlangsung selama 2---3 bulan. Setelah itu, sang anak dapat kembali menjalankan aktivitasnya sehari-hari dengan normal.

Manfaat lain dari hipnoterapi adalah untuk mengharmoniskan kondisi mental seperti segala macam phobia, trauma masa lalu yang pernah dialami, luka batin atau dendam, dan psikosomatis (sakit fisik yang disebabkan oleh beban pikiran). Oleh sebab itu, hipnoterapi merupakan cara yang tepat untuk mengoptimalkan fungsi bawah sadar manusia, sehingga klien akan menyembuhkan dirinya sendiri secara unik tanpa ada paksaan untuk melupakan kejadian yang pernah dialami. Tetapi dengan melihat masalah sebagai suatu peluang untuk kembali tumbuh dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun