Mohon tunggu...
Oktasya SafiatunChasanah
Oktasya SafiatunChasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula

we were born to be real, not perfect.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelecehan Seksual pada Anak di Bawah Umur

18 September 2021   18:53 Diperbarui: 14 Januari 2022   08:19 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitupun dengan korban anak-anak, mereka juga akan merasakan sedih, murung, dan tidak bahagia.

1. Takut dan cemas

Merasa takut dan cemas merupakan reaksi psikologis normal ketika seseorang menghadapi keadaan mencekam seperti pelecehan seksual.

Namun, jika hal tersebut terjadi berkepanjangan dan berdampak pada kehidupan sehari-hari, maka bisa jadi merupakan pertanda dari gangguan cemas.

Gangguan cemas seringkali ditandai dengan kecemasan atau rasa khawatir berlebih mengenai peristiwa sehari-hari tanpa ada alasan jelas.

Penderitanya tidak bisa dikendalikan sehingga menimbulkan stres dan menyebabkan gangguan pada kehidupan sosial.

Anak-anak yang menjadi korban biasanya akan lebih sering mengurung diri dari kehidupan sosial dan lebih suka untuk sendiri karena rasa takut dan cemas.

2. Trauma

Pastinya korban pelecehan seksual akan merasakan trauma yang amat mendalam atau sering disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Apalagi trauma pada anak biasanya akan lebih lama dan akan terus teringat hingga ia dewasa. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan anak.

3. Bunuh diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun