Pemahaman jalur tidak cukup. Area jebakan harus bersih, rapi dan tidak terlalu terang. Pohon-pohon kecil tidak boleh terlalu banyak di tebang. Begitu saya menjelaskan tahapan demi tahapan.
Jadikah kami berdua memindahkan jebakan itu sesuai jalur. Sebuah batang kayu berukuran jari jempol kami potong. Lalu tali jeratan diikat pada ujugnya. Ditarik agar melengkung ke tanah.
Sebuah kayu bercabang menjadi penyangga sudah harus lebih dulu tertancap. Lalu dua saga atau bulu dihaluskan di ikat pada tali gumutu atau tali ijuk sehelai. Jika sudah terpasang, lingkaran jebakan ditutupi tanah lalu di atasnya diberi parutan kelapa.
Samping kiri kanannya diberi penghalang dari rumput agar Beleu fokus ke tengah.
Selesailah sudah praktek itu. Lalu kembali lagi memetik pala sembari menunggu jeritan karena Beleu terjebak.
"Kakak, dulu waktu kecil kalian juga sering nangkap Beleu," tanya Al penasaran setelah melihat kelincahanku memasang Papidi
"Oh tiap hari. Setiap pulang sekolah kami langsung ngecek hasil jebakan. Kaka itu paling itu terhitung paling jagi," ceritaku melebih-lebihkan.
"Memangnya dulu banyak?," tanya ia lagi.
" Banyak sekali. Bahkan lokasi di rumah kita yang sekarang juga banyak. Mulai belakang kampung sampai yang paling jauh semua ada. Dulu sesuai kamu, kami nangkap dalam sehari bisa 10 per orang," jelasku.