Spesies ini memiliki sarang yang besar jauh dari ukuran badannya. Ditimbun menyerulai gundukan tanah atau pasir dari ranting dan bahn lain. Digunakan untuk bertelur. Di mana telurnya enam kali lebih besar dari telur ayam biasa.
Sangat sulit untuk menemukan telurnya. Ada pantangan dan kepercayaan dalam mencari telur Beleu. Sedikit saja parang ditikam pada sarangnya, maka telur-telur itu akan hilang. Dan memang terbukti. Sangat jarang warga menemukan telurnya.Â
Saya berpikir ini mungkin cara orang tetua berpesan agar tidak boleh mengambil telur dalam pengembangbiakannya kedepan. Sesuatu yang mulai dirasakan belakangan. Ancaman kepunahan.
Dagingnya sangat alot, walau sudah direbus beberapa jam. Maksimal perebusan enam sampai tujuh jam. Masakan favorit burung ini ialah opor.
"Kamu pasang bagaimana," tanyaku yang masih berjibaku dengan pohon pala berusia muda ini. Pohon pala usia muda; magori sangat sulit dipanjat lantaran banyaknya ranting kecil yang menghalangi.
"Saya pasang biasa saja kakak," jawabnya dnegan mimik wajah yang masih kecewa.Â
Saya turun. Dan mengajaknya menengok cara ia memasang Papidi. Meninggalkan pekerjaan pemetikan untuk sementara waktu demi menyenangkkan anak yang duduk di bangku SMP ini.
" astaga bagaimana mau dapat kalau masangnya kayak gini. Jalurnya di mana kamu pasang di mana," ejekku sembari tertawa terbahak-bahak.
Saya pun menjekaskan rumus sederhana yang biasa kami gunakan. Jalur atau jalan lewat burung atau ayam hutan, Beleu harus dipahami sebelum memasang papidi.Â
Tingkah laku burung satu ini sangat sensitif karena keliarannya. Ia bisa mengetahui suatu kondisi bahkan dengan satu patahankan ranting saja tak akan dilewatinya lagi untuk mencari makan.