Contoh Keberhasilan Program BPDPKS
1. Program Biodiesel
Program mandatori biodiesel B30 yang diluncurkan oleh BPDPKS telah berhasil mengurangi emisi CO2 dari sektor transportasi hingga 32,6 juta ton pada tahun 2023. Program ini tidak hanya mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil, tetapi juga menciptakan pasar baru untuk produk biodiesel domestik.
2. Peremajaan Sawit Rakyat (PSR)
Dalam program PSR, BPDPKS memberikan insentif kepada petani untuk mengganti tanaman sawit tua dengan bibit unggul. Sebagai contoh, di Provinsi Riau, program ini berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 30% dan mengurangi emisi karbon karena tidak memerlukan pembukaan lahan baru.Â
Kontribusi BPDPKS pada Penerimaan Negara
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara. Data terbaru menunjukkan bahwa BPDPKS berhasil menghimpun dana ekspor sawit sebesar 88 triliun rupiah.Â
Selain itu, sektor kelapa sawit juga menyumbang pajak sebesar 50,2 triliun rupiah. Kontribusi BPDPKS juga terlihat dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai 32,4 triliun rupiah. Terakhir, program biodiesel yang digagas BPDPKS turut memberikan kontribusi sebesar 14,38 triliun rupiah (hingga Agustus 2024).Â
Selain berperan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan, BPDPKS juga memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara. Beberapa kontribusi utama meliputi:
- Penerimaan dari Dana Ekspor Sawit
BPDPKS mengelola dana yang diperoleh dari pungutan ekspor minyak kelapa sawit dan turunannya. Dana ini kemudian digunakan untuk mendanai program-program strategis, termasuk subsidi biodiesel, penelitian, serta program peningkatan kualitas petani kecil. Selain itu, sebagian dana ini juga disalurkan kembali ke negara dalam bentuk pajak dan kontribusi lainnya.
- Mendorong Nilai Tambah Produk Kelapa Sawit
Melalui berbagai program hilirisasi, seperti pengembangan produk turunan kelapa sawit (contohnya produk oleokimia dan bioplastik), BPDPKS membantu meningkatkan nilai tambah dari komoditas sawit. Peningkatan nilai tambah ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan devisa negara, mengingat produk turunan kelapa sawit memiliki harga yang lebih tinggi di pasar internasional dibandingkan minyak mentah.
- Peningkatan Kesejahteraan Petani