Abstrak
Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia berperan penting dalam perekonomian nasional, tetapi juga dihadapkan pada tantangan lingkungan akibat perubahan iklim. Dalam upaya mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memainkan peran strategis melalui pengembangan energi terbarukan, penerapan praktik berkelanjutan, serta dukungan terhadap petani kecil.
 BPDPKS mendukung program biodiesel yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penerimaan negara. Meskipun menghadapi tantangan seperti deforestasi dan fluktuasi harga, BPDPKS memiliki peluang untuk mengembangkan produk turunan sawit yang berkelanjutan dan memanfaatkan perkembangan teknologi.Â
Kontribusi BPDPKS terlihat dari peningkatan penerimaan negara, dengan sektor kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2023.
Pendahuluan
Indonesia, sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar dunia, memiliki peran krusial dalam perekonomian nasional. Sektor ini tidak hanya menjadi sumber devisa negara yang signifikan, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja.Â
Namun, di tengah tantangan perubahan iklim global, industri kelapa sawit juga menjadi sorotan karena dampaknya terhadap lingkungan. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060, sebuah langkah ambisius untuk mengatasi perubahan iklim.Â
Untuk mencapai target ini, diperlukan upaya kolektif dari berbagai sektor, termasuk sektor kelapa sawit. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit memiliki peran sentral dalam mendorong pengembangan sektor ini secara berkelanjutan dan berkontribusi pada pencapaian target nol emisi.
Peran BPDPKS dalam Mencapai Target Net Zero Emission
Net Zero Emission adalah kondisi di mana jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer seimbang dengan jumlah yang diserap kembali. Target ini merupakan komitmen global yang diupayakan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk memperlambat laju perubahan iklim.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memiliki peran penting dalam mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya yang berbasis kelapa sawit. Melalui pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit, BPDPKS mendukung sejumlah program strategis, seperti Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), penelitian dan pengembangan, serta pemberian insentif untuk penggunaan biodiesel.