Orang tua atau pengasuh yang tidak tahu cara mendidik anak dengan cara yang positif dan penuh kasih mungkin menggunakan kekerasan fisik untuk mengendalikan perilaku anak.
Mereka mungkin menganggap kekerasan fisik sebagai cara cepat dan mudah untuk menangani masalah perilaku anak, padahal sebenarnya metode ini tidak menyelesaikan masalah dengan baik.
Frustasi
Stres dan frustrasi yang dirasakan oleh orang tua atau pengasuh juga dapat menyebabkan kekerasan fisik pada anak. Masalah di pekerjaan, keuangan, atau masalah pribadi sering membuat orang merasa sangat tertekan dan tidak bisa mengendalikan emosi.
Dalam kondisi seperti ini, mereka kemudian melampiaskan kemarahan dan frustrasi pada anak. Dengan kata lain menjadikan anak korban dari emosi yang tidak bisa dikendalikan.
Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental pada pengasuh atau orang tua juga dapat meningkatkan risiko kekerasan fisik terhadap anak. Gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menjadi pengasuh yang baik.
Orang tua dengan masalah kesehatan mental mungkin lebih cenderung bertindak agresif atau tidak stabil, yang dapat meningkatkan kemungkinan kekerasan fisik terhadap anak.Â
Oleh karena itu, penanganan dan dukungan yang baik untuk masalah kesehatan mental sangat penting untuk mencegah kekerasan di rumah.
Selain itu, di beberapa budaya atau sistem pendidikan, kekerasan fisik mungkin dianggap sebagai metode disiplin yang diterima. Beberapa tempat mungkin masih mengizinkan atau tidak secara tegas melarang tindakan kekerasan, yang bisa mendorong guru untuk menggunakannya dalam mendisiplinkan murid.
Upaya Pencegahan