Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpisahkan Part Terakhir

15 Agustus 2024   22:07 Diperbarui: 15 Agustus 2024   22:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu Kenshin sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya, saat itu dirinya merasa aneh. Ia ingin segera mencari Hakiko namun dirinya takt ahu mengapa. "Ada sesuatu yang ingin kukatakan pada Hakiko namun...". Saat dirinya mencoba bertanya kepada Hakiko, Hakiko yang akan menghubungi Kenshin segera menanyakan tentang presentasi mereka. "Hmm... mungkin ini yang aku ingin bicarakan." Kenshin yang lupa membuat presentasi segera menuju sekolah dan mengerjakannya. 

Saat tiba di sekolah ternyata materi mereka sudah siap namun, materi mereka sudah dibuat oleh Kenshin berminggu-minggu lalu, dirinya sama sekali tidak ingat pernah membuatnya. Saat presentasi Kenshin pikiraannya kemana-man, dirinya seperti oraang kebingungan. Pikirannya seperti tercampur dengan pikiran orang lain. 

Saat dirinya bertanya ke Hakiko, dirinya mengatakan bahwa ada hujan baru-baru ini namun, tak ada hujan 1 bulan terakhir. Rasanya seperti sesuatu yang familiar. Saat istirahat, Mina dan Kenshin berbincang, di saat itu Kenshin bercerita seperti dirinya merasa sesuatu yang familiar, sahabtnya tak menganggapnya terlalu serius.

              Tak lama kemudian Hakiko menghampiri Kenshin untuk mengajaknya berbicara 4 mata. Di lab mereka membicarakan tentang anomali ingatan tidak normal dalam pikiran mereka, Kenshin diminta Hakiko untuk menceritakan segala hal yang dirinya ingat. Kenshin hanya mengatakan bahwa dirinya seerti ingin membicarakan sesuatu kepada Hakiko. 

Tanpa sengaja Kenshin menyebutkan tentang Mona yang merupakan teman lama Hakiko dan hal ini membuat Hakiko bingung. Dirinya juga menyebutkan tentang keinginan Hakiko untuk masuk universitas yang dituntut ibunya. Malam hari setelah Kenshin selesai berlatih piano dirinya mendapat ingatan acak tentang Aoi, ibunya, dan Mina. 

Saat dirinya sedang mengecek sosial media tanpa sengaja dirinya melihat akun Aoi. Dirinya merasa telah mengenalnya lama dan mencoba mengirim pesan kepadanya. Saat ingin mengirim pesan, Aoi lebih dulu memulai pembicaaraan "Ken?" Tiba-tiba Kenshin terbangun, hari sedang siang bolong, "Apa yang terjadi..." Gumam Kenshin. 

Dirinya mendapat pesan dari Johan yang mengingatkannya tentang tugas presentasi. Kenshin bingung, "bukankah kemarin kita sudah presentasi?" Tanya ia kepada Hakiko. Hakiko bingung karena presentasi baru dimulai hari ini. Saat Kenshin mengecek kalender, hari menunjukan Hari Jumat lagi... Dirinya tiba-tiba mendapat pesan dari Aoi. Aoi mengatakan tentang perasaan sama yang sedang dialami Kenshin sekarang. Kenshin mengajak Aoi untuk ketemuan di ruang lab untuk membahas apa yang sedang mereka alami. Anehnya saat mengecek materi presentasi, materinya tidak ada namun, dirinya entah mengapa dapat mengerjakan presentasi dengan mudah.

              Istirahat dimulai, Kenshin seperti berkumpul bersama sahabatnya dan Johan. Kenshin bingung karena Luck tidak ada bersama mereka, mereka merasa Kenshin sedang berperlilaku aneh. Dirinya bilang kalua Luck ssedang syuting film seperti biasanya. Saat itu Kenshin bertanya tentang keberadaan Hakiko. Semakin bingunglah mereka berdua, "Yang bener aja Ken? Hakiko sudah 1 tahun semenjak dirinya menghilang. Ken apakah kamu benar-benar tidak apa-apa?" Mina mengingatkan kembali tentang Hakiko yang menghilang secara misterius. Kenshin segera meninggalkan mereka berdua untuk menuju ke lab. 

Di sana dirinya melihat banyak sekali penelitian Hakiko seorang yang meneliti tentang anomali laser. Sembari menunggu Aoi dirinya mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi. Dirinya melihat beberapa Lokasi hotspot. Tiba-tiba pintu terbuka, nyatanya itu Aoi. Saat mereka saling bertatapan semua memori mereka dapat diingat kembali.

              "Ken?"

              "Aoi?"

              "Ini-"

              "Gila bukan?"

              "Ya... mengapa aku sangat yakin telah mengenalmu?"

              "Aku sendiri tidak begitu yakin... tetapi kamu merasakannya hari ini bukan? Ketika hari tiba-tiba..."

              "Terulang?"

              "Ya, tapi tidak sepenuhnya sama. Aku senang tidak satu-satunya yang mengalami hal serupa."

              "Aku juga. Ibu dan ayahku merasa bingung saat aku menceritakan itu pada mereka."

              "Aku merasa saat itu aku menjadi gila."

              "Aku penasaran apakah ada yang mengalami hal serupa selain kita."

              "Jadi kita disini untuk apa?" Tanya Aoi. Kenshin memberitahu Aoi tentang double split experiment, Aoi segera ingat dengan itu setelah Kenshin menunjukan pola laser. Mereka akhirnya berdiskusi tentang realita-realita yang mereka alami selama ini. Mereka berbicara tentang orang lain yang tidak ingat akan apa yang sebelumnya terjadi. Namun, yang pasti adalah mereka dapat mengingat satu sama lain dan karena itu mereka memutuskan untuk sepakat mencari satu dengan yang lain saat dunia ini terulang.

              Tiba-tiba hari terulang, "Ini terjadi lagi... namun, aku inga tapa yang baru saja terjadi." Kenshin segera mendapat pesan dari Aoi yang menanyakan apakah dirinya inga tapa yang baru saja terjadi. Kenshin merasa bahwa dunia terulang namun, kondisinya memburuk. Kenshin juga mengajak Aoi untuk bertemu di lab lagi dan berharap Hakiko ada di realita kali ini. Saat sedang menunggu bus dirinya mendapat pesan dari Mona yang panik Hakiko padahal hari ini mereka akan melakukan presentasi. Mona bilang kalau Hakiko tiba-tiba menjadi terobsebsi dengan sesuatu yang dia panggil hotspot. Kenshin segera mengubah direksinya menuju Fuji Caf dan mengabari Aoi tentang ini. Setibanya di sana, kenshin melihat Hakiko yang terlihat sangat Lelah.

              "Hakiko!"

              "Ken? Apa yang kamu lakukan disini. Oh iya... hari ini presentasi ya, maaf aku lagi tidak bisa mengikutinya."

              "Aku tidak benar-benar datang untuk membahas itu."

              "Jadi? Apakah ada yang salah?"

              "Hakiko, aku- Itu... Ah! Double Split Experiment!"

              "Ya? Bagaimana kau tahu tentang itu?"

              "Kamu lah yang memberitahunya."

             

Hakiko merasa bingung karena setau dirinya hanya Mona lah yang pernah ia berikan informasi tentang hal ini.

"Apa yang kamu cari? Apa yang kamu temukan?" Tanya Kenshin

"Tidak ada, hanya... penelitian pada umumnya. Tidak ada urusannya dengan kam-"

"Hotspot bukan?"

"Ah, Mona memberi tahu kamu? Ya, hotspot."

"Ya, kamu memilikii beberapa titik di pet aitu bukan?"

"Itu bena- Bagai... Bagaimana kamu tahu itu? Kamu tidak seharusnya..."

"Hakiko dengarkan aku sebentar."

"Tidak- ini hanyalah satu-satunya kesempatanku. Dan kamu tidak akan mencurinya dariku!"

"Satu-satunya kesempatanmu? Tidak, aku tidak akan mencuri apapun darimu."

"Oh, ya, aku tidak berusaha bersaing denganmu Hakiko. Kita membutuhkanmu tidak, dunia membutuhkanmu!"

"Tidak, aku tak akan bekerja sama dengan siapapun! Ini milikku!"

"Dengar, aku tahu ini terdengar gila namun, aku telah hidup di hari yang sama 3 kali. Aku dikirim kembali tanpa peringatan namun, ingatanku tidak terhapuskan meskipun yang lain dihapus.

"Aku takt ahu penyebabnya, aku memiliki memori yang aku sendiri tak tahu berasal dari mana. Ini seperti aku telah hidup sangat lama..."

"Aku melihat bagaimana engkau di beberapa realita... kamu gagal. Di beberapa realita kamu berhasil namun... ada resikonya."

"Aku juga masih mengingat tentang Harai tetapi, bencana itu seperti semakin memburuk saat hari terulang kembali."

"Apakah Lokasi-lokasi ini yang ingin kau lihat?" Tanya Hakiko.

"Rumah sakit, kafe, y aitu dia! Aku ingat sempat ingin mencarimu namun, kamu menghilang."

"Aku hilang?"

"Ya, sepertinya ada perubahan kecil saat dunia ini terulang, aku mengingatnya di beberapa memori jikalau kamu mengatakan realita kita saling bertabrakan."

Hakiko membenarkan perkataan Kenshin, ia memiliki hipotesis bahwa setiap kali realita saling bertabrakan, aka nada kekacauan yang terjadi. Sekali lagi Kenshin menawarkan diri untuk bekerja sama dengan Hakiko namun, dirinya tetap ditolak. Hakiko merasa penjelasannya memang membantunya tetapi ia tidak menemukan akar masalahnya.

              "Tunggu ini bukan hanya diriku." Ungkap Kenshin yang baru saja teringat.

              "Apa maksudmu?"

              Di waktu bersamaan Aoi datang ke Fuji Caf setelah membaca pesannya. Dan tepat saat mereka saling menatap, terjadi fluktuasi hebat di area itu. Melihat ini Hakiko terkejut dan berspekulasi bahwa setiap pengulangan hari akan terjadi setiap kali Aoi dan Kenshin saling menatap. Dirinya beranggapan bahwa jika ingin hal ini tak terjadi lagi, mereka harus saling berpisah.

              Menjelang matahari yang akan terbenam, Aoi dan Kenshin sedang berjalan bersama. Mereka berjanji untuk setidaknya memisahakan diri mereka secara perlahan. Saat mereka akan berpisah, mereka mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain.

              "Ken... aku merasa senang ketika kau tanpa sengaja menabrakku."

              "Aoi... memori ini seharusnya milik kita bukan?"

              "Ingatan itu terasa sangat nyata... Semua dari itu..." Jawab Aoi.

              "Aku tidak tahu bagaimana kita bisa melakukan ini maksudku... di realita lain kita menikah. Aku mengingat semua itu." Ucap Aoi yang merasa bimbang.

              "Ini terasa aneh namun meyakinkan, bagaimana mungkin aku melupakannya begitu saja?"

              "Aku... aku juga tidak ingin melakukan ini." Jawab Kenshin.

              Sebagai bentuk perpisahan, mereka saling berpelukan. Mereka merasa bahwa tidak mungkin bisa saling melupakan tetapi, apa boleh buat, demi kita, demi umat manusia. Mereka berdua saling berterima kasih atas segala yang mereka lalui dan mengucapkan selamat tinggal.

              Hari pun terulang kembali, "Oke Kenshin, kamu bisa lakukan ini." Gumamnya. Tiba-tiba dirinya mendapat pesan dari Mina yang memberi tahu bahwa dia terkena cedera dan harus ke rumah sakit, melihat ini, Kenshin segera menuju ke rumah sakit untuk mengjenguknya. Di saat yang bersamaan, Aoi yang juga sedang berusaha memisahkan diri dan memperbaiki hubungan pertemanannya dengan Shion mendapat kabar bahwa Shion dilarikan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Kenshin melihat Mina yang sedang bersama Luck. Mina mengalami patah tulang di lengan kanannya. Mereka bertiga sempat berbincang sebentar namun, Kenshin mengalamu rasa sakit kepala yang luar biasa dan memutuskan untuk mencari udara segar. Di lain sisi, Aoi sedang menjenguk Shion, dirinya berusaha untuk meminta maaf atas masa lalunya yang membuat pertemanan mereka renggang. Shion marah karena Aoi tiba-tiba berubah tanpa alasan yang jelas, dirinya beranjak dari kasurnya dengan alas an ingin keluar sebentar. Aoi terus mengikutinya dan meminta maaf, Aoi terus mengikutinya hingga mereka masuk ke lift.

              "Dengar, aku tahu kamu datang kesini untuk berbincang. Tetapi aku tidak  menyangka hal ini dan aku tidak ingin membicarakannya sekarang."

              "Kamu tidak bisa hanya muncul secara tiba-tiba untu meminta maaf dan mengharapkan pengampunan dariku."

              "Aku berpikir semuanya terlalu banyak, aku paham, semuanya banyak hal juga yang terjadi padaku. Tetapi kamu tidak pernah menyerah mencari Mugen."

              Lift telah sampai di tujuan, Shion meninggalkan Aoi yang sedang terdiam termenung. Seorang pria masuk ke dalam lift tersebut, dirinya adalah Kenshin. Mereka sempat tidak sadar untuk sesaat namun saat Kenshin menyadarinya, tanpa sengaja mereka saling bertatapan.

              Kenshin terbangun di lift namun, dirinya tak melihat keberadaan Aoi. Saat keluar dari lift, kondisi rumah sakit sangat kacau, barang berserakan dan melayang. "Aoi dimana kamu?". Di sisi lain, Aoi juga mengalami hal yang sama, dirinya tidak melihat Kenshin namun dapat merasakan kehadirannya. Mereka berdua mendapat penglihatan yang berbeda. Kenshin melihat ibunya sedangkan Aoi melihat Mugen.

              Saat berusaha meraih ibunya, Kenshin tanpa sengaja melihat kupu-kupu yang mengingatkannya akan Mina. Dirinya mendapat ingatan bagaimana dirinya yang ingin menyelamatkan Mina. Tertabrak oleh truk, lompat dari kereta, semuanya ia saksikan, ia berpindah dari realita menuju realita. Sedih, marah, sakit, kecewa, semua ia rasakan. Hari terulang, kali ini dirinya terbangun saat ia tak sengaja menabrak Mina.

              "Apa-apaan bung?"

              "Mina?"

              "Apa yang terjadi padamu bung? Dari mana kau datang?"

              "Mina..."

              "Kau tak apa Ken?"

              "Aku... tidak tahu. Aku hanya bertujuan untuk melakukan sesuatu."

              Mina segera berdiri dan membantu Kenshin berdiri.

              "Aku minta maaf..."

              "Oke itu tak ap aini hanya luka ringan."

              "Aku minta maaf karena tidak begitu memperhatikanmu."

              "Oke?? Ken, kamu bertingkah aneh hari ini. Apakah kamu setengah tidur?"

              "Aku hanya berharap bisa berbicara dengan seseorang. Seseorang yang mengetahuiku lebih."

              "Ya... beruntunglah kamu karena aku disini! Hey... apakah ini tentang orang tuamu? Maukah membicarakannya denganku? Tetapi kita bisa melakukan itu nanti, kita tak memiliki banyak waktu, kita akan terlambat!"

              "Tidak cukup waktu... aku akan membenarkan semua ini Mina."

              "Ya kamu akan." Kata Mina dengan nada mengejek

              "Aku janji, aku akan membenarkan ini."

              Dunia terulang kembali, Kenshin terbangun di lab. Tiba-tiba dirinya mendapat pesan dari Aoi. Dirinya berkata tentang bagaimana mengerikannya kejadian saat berada di rumah sakit. Disaat itu juga Kenshin memutuskan untuk tidak menjauhi Aoi lagi meskipun hal itu melanggar saran Hakiko. Saat Kenshin berkeliling dan menggeledah lab dirinya melihat bahwa hotspot yang berada di rumah sakit dan kafe telah menghilang. Saat Kenshin mendiskusikan hal ini dengan Aoi ia sadar bahwa tempat itu adalah saat mereka saling bertatapan. Kenshin mengajak Aoi ke tempat pengungsian korban bencana yang ditandai  oleh Hakiko. Sesegeranya di sana, tanpa basa-basi keduanya saling bertatapan. Mereka saling bertatapan sembari menahan rasa sakit . Secara tiba-tiba, mereka mendapati kejadian yang sama seperti di rumah sakit. Mereka tidak bisa melihat satu dengan lain namun bisa merasakan kehadirannya. Kondisi tempat itu juga menjadi berantakan, barang berterbangan dan suasana menjadi sunyi senyap. Saat sedang berkeliling, Kenshin melihat siluet Aoi kecil, ia melihat kenangan saat Aoi kecil yang esoknya akan bertanding. Saat itu Aoi sedang berbincang dengan Mugen. Di sisi lain Aoi melihat ingatan Kenshin saat kecil. Saat itu Kenshin sedang marah karena mengetahui orang tuanya akan pergi keluar negeri. Hari terulang kembali namun, rumahnnya terlihat hancur dan ayahnya juga berada di sana.

              Dirinya bingung dan bertanya-tanya mengapa suasannya sangat berbeda. Ayahnya merasa Kenshin berperilaku aneh karena sudah 1 tahun semenjak anaknya menjadi korban bencana Harai. Ayahnya tak pamit ke anaknya karena ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Saat itu Kenshin segera bertanya kepada Aoi tentang percobaan mereka berdua. Sesuai dugaan, pola laser menjadi normal. Di saat itu juga mereka sepakat untuk bertemu di tempat pengungsian lain yang juga mengalami anomali. Sebelum bertatapan Aoi mengungkapkan bahwa dirinya takut jika hal ini akan membawa lebih banyak masalah. Kenshin juga takut meskipun begitu, dirinya merasa lebih baik hai berulang tapi mereka dapat melakukan sesuatu. Aoi segera menyuruh Kenshin untuk menatapnya. Saat saling bertatapan Aoi tak kuasa menahan rasa sakitnya dan berakhir jatuh. Kenshin cepat tanggap dan menghampirinya untuk menatapnya. Dunia pun berubah. "Kita berhasil..."" Ujar Kenshin. Saat sedang berkeliling, Kenshin melihat Mugen yang sedang berbincang dengan ayahnya. Ternyata selama ini Mugen tak ikut melihat acara Aoi dikarenakan ayah dan ibunya memutuskan untuk berpisah. Mugen mengikuti ayahk=nya pergi ke luar negeri sedangkan Shion memilih tinggal dengan ibunya. Meskipun begitu, Mugen merahasiakan ini dari Aoi agar tidak menyakitinya.

              Di sisi lain Aoi melihat orang tua Kenshin yang sedang menyiapkan persiapan untuk pergi ke luar negeri. Ibu Kenshin berencana untuk memberi anaknya hadiah ke taman bermain menggunakan uang sisa. Ia berharap untuk setidaknya menenangkan hari Kenshin sebelum dirinya dan suaminya pergi. Saat mengunjungi Kenshin, dirinya masih kecewa dengan ibunya.

              "Ken, anakku... Apakah kamu mempunyai rencana untuk pergi keluar, mungkin kerja kelompok, mungkin berjalan-jalan dengan teman, atau-"

              "Aku tidak peduli ma, aku memiliki kerja kelompok nanti dan segala kejutan yang ibu berikan tak mengubah fakta bahwa pada akhirnya kamu akan meninggalkan aku."

Mendengar ini hati ibunya hancur, dirinya sedih mengetahui Keputusan ini membuat hubungan dirinya dengan anaknya merenggang. Ia sangat tidak ingin hal ini terjadi, dalam lubuk hati terdalamnya ia masih menginginkan untuk menjadi seorang Musisi. Tetapi, takdir berkata lain, dirinya harus bekerja demi menyukupi kebutuhan keluarganya.

              Dunia terulang kembali, Lokasi hotspot di tempat evakuasi menghilang. Kini Kenshin hotspot yang merupakan tempat Aoi dulu mengungsi tanpa sengaja dirinya bertemu Shion yang tidak bisa menerima kabar bahwa saudaranya, Mugen hilang secara misterius. Shion tidak mau berbicara cukup lama dan menginggalkan Kenshin. Saat Aoi datang mereka saling menyiapkan diri untuk saling menatap. Namun, saat mereka saling bertatapan, Aoi melihat Shion. Dirinya merasa marah kepada Shion dan menghampirinya. Aoi merasa Shion adalah orang munafik yang dirinya sendiri tidak bisa menerima kepergian Mugen. Shion hanya bisa meminta maaf dihadapan Aoi yang marah dan akhirnya realita terulang kembali.

              Kali ini Kenhsin terbangun di sebuah ranjang dan atap yang taka sing baginya. Ia terbangun di sekolahnya sendiri, Kenshin telah menjadi korban bencan Harai dan mengungsi di SMA nya. Saat dirinya berusaha menghubungi Aoi, sama sekali taka da sinyal di situ. Namun, Kenshin yakin Aoi tahu harus melakukan apa. Satu-satunya Lokasi hotspot terakhir adalah di tebing, tempat ia kehilangan Mina. Kenshin berpikir caara ia keluar dari SMA nya. Saat berkeliling, dirinya berjumpa dengan Hakiko yang memiliki kuasa yang cukup besar di sekolah. Kenshin membujuk Hakiko untuk membiarkannya pergi dan menjelaskan apa saja yang terjadi. Mendengar ini, Hakiko menyetujuinya dan memberinya kunci akses keluar. Dirinya berencana agar Kenshin menjadi penjaga shift malam dan diam-diam keluar dari sekolah.

              Saat malam hari, Kenshin segera melakukan rencananya, dalam perjalanan, terlihat bayang-bayang yang mengikuti Kenshin. Saat sedang menuju Lokasi, dirinya mendapat kenangan-kenangan terakhir dirinya bersama Mina. Setibanya di lokasi, bukannya bertemu Aoi dirinya malah bertemu Mina yang selama ini mengikutinya. Dirinya kawatir dengan Kenshin yang pergi sendirian dan menghampirinya. Namun, Kenshin merasa sakit luar biasa dan mendapat banyak sekali penglihatan tentang dirinya yang gagal menyelamatkan Mina lagi dan lagi. "Aku akan selalu menyelamatkanmu, apapun bayarnnya!" Ucap Kenshin dalam hati.

              Situasi benar-benar kacau, dirinya terbangun di Tengah hutan bersama Mina yang mengetahui tentang hotspot. Namun, tiba-tiba Mina menghilang dan tempat yang dipijakinya pula. Dirinya termakan oleh kegelapan, hal ini juga dialama Aoi. Mereka saling melihat kenangan masa lalu satu sama lain. Ada kalanya keluarga Kenshin hidup sangat Bahagia. Ayahnya yang membuatkan Kenshin robot-robotan, ibunya yang berjanji akan mewujudkan Impian Kenshin apapun yang terjadi, meskipun ibunya sendiri harus mengorbankan cita-citanya. Kenshin tidak tahu bahwa selama ini orang tuanya telag berdiskusi tentang rencana mereka keluar negeri. Di saat-saat ini, ibu Kenshin menyempatkan diri untuk mengunjungi pertunjukan anak-anak. Tempat ia melihat Aoi yang dapat bermain biola dengan sangat indah dan memukau. Saat ibunya pergi, dirinya sering kali tidak sempat mengnjungi Kenshin kecil. Hal ini membuat hati Kenshin membatu, dirinya menganggap ibunya sebagai pembohong. Ia tak lagi peduli dengan hadiah yang diberikan ibunya, ucapan selamat, surat kiriman dari sang ibu tak ia pedulikan. Dinya berharap ibunya menghilang saja dan tidak pernah ada. Sayangnya harapan itu terkabul... Aoi yang melihat ini tanpa sadar meneteskan air matanya, ia tidak tahu beratnya hidup yang dialami Kenshin.

              Di sisi lain, Kenshin melihat Aoi yang selalu menghabiskan waktu bersama Mugen untuk bermain biola. Di suatu saat, Aoi yang sedang buntu memutuskan untuk tidur. Mugen yang iseng mencoba memainkan biola Aoi. Hanya berbekal pengetahuan dasar biola, Mugen bermain sebuah lentunan nada. Meskipun masih banyak melakukan kesalahan namun, lagu ini membuat Aoi tercerahkan dan membuat lagu. Saat itu Aoi tidak tahu keluarga Mugen sedang tidak baik-baik saja. Orang tuanya sering bertengkar hebat dan Mugen merasa ini semua salahnya. Ibu Mugen berusaha mengambil dirinya dari rangkulan sang ayah. Anak malang yang sesunggunya tidak mendapat kejadian seperti ini. Beberapa saat sebelum ia pergi, ia berjanji untuk melihat kompetisi Aoi meskipun ia tahu hal ini tak mungkin. Saat kompetisi Aoi yang tak melihat Mugen merasa sedih. Ia memainkan lagu Tearing Us Apart dengan semua emosi yang ia luapkan. Meskipun ia mendapat juara, dirinya tak peduli lagi. Semenjak itu, Aoi berusaha mencari Mugen namun tak mendapat titik terang sama sekali.

              Setelah melihat kenangan satu sama lain, mereka mendapati diri di tempat yang aneh. Mereka berdiri di atas air dengan pohon putih bersinar di sekeliling mereka. Keduanya tidak saling melihat, keduanya melihat sebuah biola terletak di depan mereka dan memutuskan untuk memainkannya. Saat itu kupu-kupu hitam saling hinggap di tangan mereka.

              "Kamu melakukan yang terbaik..." Kata kupu-kupu hitam kepada Kenshin.

              "Tetapi semuanya terlihat berantakan, dan terasa seperti salahku."

              "Tidak peduli apapun yang kulakukan, tidak ada yang berubah, semuanya menjadi semakin buruk!"

Di sisi lain,

"Kau telah melakukan yang terbaik, kau hanya ingin memperbaiki kesalahanmu." Kata kupu-kupu hitam kepada Aoi.

"Tetapi tak aa yang bekerja... aku hanya ingin memahami kenapa engaku pergi. Aku... aku seharusnya lebih mendengarkanmu."

"Tidak apa-apa, kau telah mencoba yang terbaik."

              "Kau seharusnya bangga karena kamu telah melihat banyak dunia melalui matamu, mendengar melalui telingamu, bukan milik orang lain, kalian menaruh hati kalian dalam  garis ini lagi dan lagi dan lagi dan lagi." Kata kupu-kupu hitam kepada Aoi dan Kenshin.

              "Aku berharap bisa berbicara denganmu lagi, aku berharap bisa merasa kehangatan pelukanmu, memberi tahu aku menyayangimu... memberi tahu aku menyesal. Hanya itu yang aku inginkan." Kata Kenshin dengan kupu-kupu hitam.

"Kalau saja aku memperhatikanmu lebih jauh, jikalau aku tahu kamu tidak sedang baik-baik saja." Kata Aoi kepada kupu-kupu hitam.

"Aku selalu menyalahkan diriku, seharusnya kami mempercayai kalian, aku... aku ingin memperbaiki sesuatu juga." Kata kedua kupu-kupu itu.

"Aku tidak pernah ingin merusak hidup anakku, aku hanya ingin memperbaikinya."

Di saat itu pula kupu-kupu hitam di hadapan Kenshin berubah menjadi Mugen dan untuk Aoi berubah menjadi ibu Kenshin. Sama dengan mereka berdua, baik Mugen maupun ibu Kenshin memiliki penyesalan masing-masing. Mugen berpikir bahwa seharusnya ia memberi tahu yang sebenarnya kepada Aoi sedangkan ibu Kenshin menyesal karena ia pergi dengan maksud membuat kehidupan mereka menjadi lebih layak bukan untuk merebut kebahagiaan Kenshin. Mereka berdua mengaku bahwa mereka dapat mengubah jalannya realita, selama ini mereka mengubah realita untuk memberikan Kenshin dan Aoi kehidupan yang bahagia. Namun, mereka tanpa sengaja membuat realita menjadi hancur berantakan. Tetapi satu hal yang pasti sejauh apapun mereka mengubah realita, mereka berdua tidak akan berakhir Bahagia. Hal ini membuat mereka percaya bahwa seharusnya mereka membiarkan Aoi dan Kenshin menjalani kehidupan mereka. Puas mengungkapkan perasaan mereka, Mugen dan ibu Kenshin berpamitan kepada mereka berdua. Di saat itu pula Aoi dan Kenshin bisa saling bertemu.

"Aoi?"

"Ken?"

Mereka berdua saling berlari dan akhirnya berpelukan.

"Aku berpikir aku sendirian." Kata Aoi

"Begitu pula aku."

"Ken aku..."

"Aku tahu... aku tahu... maafkan aku"

"Aku juga."

"Semu aini aku lakukan untuk membuat hal menjadi lebih baik, aku ingin memperbaiki semua yang buruk, untuk ibuku... untuk Mina... Untukmu..."

"Aku tahu Ken. Aku... aku juga menginginkan hal yang sama. Dan melihat hal itu akan membawa kita kemana."

"Kau tahu, kau bahkan tidak perlu meminta maaf. Kau telah melakukan yang terbaik."

"Begitu juga kamu Ken. Dan begitu juga dengan ibumu."

"Aku tahu, kita semua melakukannya dengan baik. Jadi... taka da lagi penyesalan di masa lalu."

"Apakah kau pikir akankah takdir mempertemukan kita lagi?" Tanya Aoi.

"Aku berharap dengan sunggu takdir akan" Jawab kenshin.

"Oh Ken, apa yang terjadi bila hal semakin memburuk."

"Yang aku tahu hanyalah aku tidak ingin melupakanmu."

"Aku juga Ken, aku ingin berterima kasih Ken."

"Untuk akhir dunia?"

"Untuk kepercayaanmu kepadaku, setiap kali engkau tak sengaja menabrakku... Untuk semuanya."

"Ratusan realita ya..." Tanya Kenshin.

"Dan kita menghidupinya. Kita benar-benar melakukannya, jadi itulah mengapa aku selalu merasa familiar denganmu" Jawab Aoi.

"Ya... Selalu... Aku pikir... Ini adalah saatnya berpisah." Kata Kenshin.

"Aku kira..."

"Selamat tinggal Aoi."

"Selamat tinggal Ken."

Dunia mulai berguncang seakan sedang gempa. Mark terbangun saat dirinya bersama Luck bertemu Mina yang sedang berada di stasiun. Kenshin berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Di sisi lain Aoi memutuskan untuk tidak terlalu terlarut-larut pada Mugen dan berteman baik dengan Shion. Pada akhirnya semua orang menjalani hidup seperti jalan mereka. Tidak ada yang tau kapan hal baik dan buruk akan datang. Tetapi hati teguhlah yang harus kita siapkan untuk menghadapinya. Keluarga, teman, dan orang-orang disekitar kita adalah mereka yang peduli pada kita. Keinginan manusia untuk saling mengerti, terhubung, memiliki, memaafkan, dan membiarkan hal yang berlalu itulah saat seseorang belajar dan bertumbuh. Kita sebagai manusia hanya perlu menjalaninya, dunia masih belum berakhir.

Beberapa tahun kemudian, Aoi dan Kenshin yang sedang Bersiap diri untuk melakukan kencan. Mereka akan melakukannya di Fuji Caf. Saat datang disana mereka saling berkenalan dan bercanda. Kebahagiaan mereka dilihat oleh dua pasang kupu-kupu hitam yang memantau mereka dari luar. Di sinilah kisah cinta mereka dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun