Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpisahkan Part Terakhir

15 Agustus 2024   22:07 Diperbarui: 15 Agustus 2024   22:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              "Ken, anakku... Apakah kamu mempunyai rencana untuk pergi keluar, mungkin kerja kelompok, mungkin berjalan-jalan dengan teman, atau-"

              "Aku tidak peduli ma, aku memiliki kerja kelompok nanti dan segala kejutan yang ibu berikan tak mengubah fakta bahwa pada akhirnya kamu akan meninggalkan aku."

Mendengar ini hati ibunya hancur, dirinya sedih mengetahui Keputusan ini membuat hubungan dirinya dengan anaknya merenggang. Ia sangat tidak ingin hal ini terjadi, dalam lubuk hati terdalamnya ia masih menginginkan untuk menjadi seorang Musisi. Tetapi, takdir berkata lain, dirinya harus bekerja demi menyukupi kebutuhan keluarganya.

              Dunia terulang kembali, Lokasi hotspot di tempat evakuasi menghilang. Kini Kenshin hotspot yang merupakan tempat Aoi dulu mengungsi tanpa sengaja dirinya bertemu Shion yang tidak bisa menerima kabar bahwa saudaranya, Mugen hilang secara misterius. Shion tidak mau berbicara cukup lama dan menginggalkan Kenshin. Saat Aoi datang mereka saling menyiapkan diri untuk saling menatap. Namun, saat mereka saling bertatapan, Aoi melihat Shion. Dirinya merasa marah kepada Shion dan menghampirinya. Aoi merasa Shion adalah orang munafik yang dirinya sendiri tidak bisa menerima kepergian Mugen. Shion hanya bisa meminta maaf dihadapan Aoi yang marah dan akhirnya realita terulang kembali.

              Kali ini Kenhsin terbangun di sebuah ranjang dan atap yang taka sing baginya. Ia terbangun di sekolahnya sendiri, Kenshin telah menjadi korban bencan Harai dan mengungsi di SMA nya. Saat dirinya berusaha menghubungi Aoi, sama sekali taka da sinyal di situ. Namun, Kenshin yakin Aoi tahu harus melakukan apa. Satu-satunya Lokasi hotspot terakhir adalah di tebing, tempat ia kehilangan Mina. Kenshin berpikir caara ia keluar dari SMA nya. Saat berkeliling, dirinya berjumpa dengan Hakiko yang memiliki kuasa yang cukup besar di sekolah. Kenshin membujuk Hakiko untuk membiarkannya pergi dan menjelaskan apa saja yang terjadi. Mendengar ini, Hakiko menyetujuinya dan memberinya kunci akses keluar. Dirinya berencana agar Kenshin menjadi penjaga shift malam dan diam-diam keluar dari sekolah.

              Saat malam hari, Kenshin segera melakukan rencananya, dalam perjalanan, terlihat bayang-bayang yang mengikuti Kenshin. Saat sedang menuju Lokasi, dirinya mendapat kenangan-kenangan terakhir dirinya bersama Mina. Setibanya di lokasi, bukannya bertemu Aoi dirinya malah bertemu Mina yang selama ini mengikutinya. Dirinya kawatir dengan Kenshin yang pergi sendirian dan menghampirinya. Namun, Kenshin merasa sakit luar biasa dan mendapat banyak sekali penglihatan tentang dirinya yang gagal menyelamatkan Mina lagi dan lagi. "Aku akan selalu menyelamatkanmu, apapun bayarnnya!" Ucap Kenshin dalam hati.

              Situasi benar-benar kacau, dirinya terbangun di Tengah hutan bersama Mina yang mengetahui tentang hotspot. Namun, tiba-tiba Mina menghilang dan tempat yang dipijakinya pula. Dirinya termakan oleh kegelapan, hal ini juga dialama Aoi. Mereka saling melihat kenangan masa lalu satu sama lain. Ada kalanya keluarga Kenshin hidup sangat Bahagia. Ayahnya yang membuatkan Kenshin robot-robotan, ibunya yang berjanji akan mewujudkan Impian Kenshin apapun yang terjadi, meskipun ibunya sendiri harus mengorbankan cita-citanya. Kenshin tidak tahu bahwa selama ini orang tuanya telag berdiskusi tentang rencana mereka keluar negeri. Di saat-saat ini, ibu Kenshin menyempatkan diri untuk mengunjungi pertunjukan anak-anak. Tempat ia melihat Aoi yang dapat bermain biola dengan sangat indah dan memukau. Saat ibunya pergi, dirinya sering kali tidak sempat mengnjungi Kenshin kecil. Hal ini membuat hati Kenshin membatu, dirinya menganggap ibunya sebagai pembohong. Ia tak lagi peduli dengan hadiah yang diberikan ibunya, ucapan selamat, surat kiriman dari sang ibu tak ia pedulikan. Dinya berharap ibunya menghilang saja dan tidak pernah ada. Sayangnya harapan itu terkabul... Aoi yang melihat ini tanpa sadar meneteskan air matanya, ia tidak tahu beratnya hidup yang dialami Kenshin.

              Di sisi lain, Kenshin melihat Aoi yang selalu menghabiskan waktu bersama Mugen untuk bermain biola. Di suatu saat, Aoi yang sedang buntu memutuskan untuk tidur. Mugen yang iseng mencoba memainkan biola Aoi. Hanya berbekal pengetahuan dasar biola, Mugen bermain sebuah lentunan nada. Meskipun masih banyak melakukan kesalahan namun, lagu ini membuat Aoi tercerahkan dan membuat lagu. Saat itu Aoi tidak tahu keluarga Mugen sedang tidak baik-baik saja. Orang tuanya sering bertengkar hebat dan Mugen merasa ini semua salahnya. Ibu Mugen berusaha mengambil dirinya dari rangkulan sang ayah. Anak malang yang sesunggunya tidak mendapat kejadian seperti ini. Beberapa saat sebelum ia pergi, ia berjanji untuk melihat kompetisi Aoi meskipun ia tahu hal ini tak mungkin. Saat kompetisi Aoi yang tak melihat Mugen merasa sedih. Ia memainkan lagu Tearing Us Apart dengan semua emosi yang ia luapkan. Meskipun ia mendapat juara, dirinya tak peduli lagi. Semenjak itu, Aoi berusaha mencari Mugen namun tak mendapat titik terang sama sekali.

              Setelah melihat kenangan satu sama lain, mereka mendapati diri di tempat yang aneh. Mereka berdiri di atas air dengan pohon putih bersinar di sekeliling mereka. Keduanya tidak saling melihat, keduanya melihat sebuah biola terletak di depan mereka dan memutuskan untuk memainkannya. Saat itu kupu-kupu hitam saling hinggap di tangan mereka.

              "Kamu melakukan yang terbaik..." Kata kupu-kupu hitam kepada Kenshin.

              "Tetapi semuanya terlihat berantakan, dan terasa seperti salahku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun