Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan

3 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:03 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mora merasa hangat, dirinya mulai sersenyum. Ia berjanji kepada Amara untuk merusak kutukan ini. Mora terbangun keesokannya dengan dirinya yang telah memperoleh kembali semangatnya. Melihat ini Diff dan Salus kebingungan namun, mereka lebih merassa Bahagia karena akhirnya Mora kembali tersenyum. Dari situ mereka membuat rencana untuk mengakhiri kutukan ini. 

Salus dan Diff memberi tahu teori mereka bahwa jika 2 orang berbeda  melaju dari arah yang berbeda akan membuat kutukan mereka yang tidak bisa keluar dari desa akan pecah. Mereka merencanakan ini untuk melakukannya keesokan harinya.

 

Diff menyarankan agar Salus dan Mora berjalan menuju timur sedangkan dirinya menuju ke arah barat. Keesokan harinya merek aberangkat pagi-pagii untuk mengeksekusi rencananya tersebut. Diff membawa senjata karena dirinya akan pergi sendirian. Segera mereka melakukan rencana itu.  

Dalam perjalanan ke timur Salus dan Mora mendapati fakta bahwa keberadaan desa tersebut telah menghilang, kini desa tersebut telah menjadi sebuah hutan belantara. Mereka tak terlalu menghiraukan kejadian tersebut dan melanjutkan perjalanan mereka. Hari telah menjadi malam mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar. 

Salus mengajak Mora menuju sebuah goa. Tiba-tiba berubah wujud menjadi siluet hitam. Siluet itu segera menyerang Mora namun, mora menebasnya dengan sebilah pisau yang ia simpan. 

Dirinya berkata bahwa sebenarnya dirinya telah mengetahui pelakunya adalah Salus. Saat malam kemarin, tanpa sepengetahuan Salus, Diff memberitahu tentang kecurigaannya kepada Mora. 

Dirinya memberi tahu setiap saat Salus pergi secara diam-diam, keesokannya selalu ada kejadian mengenaskan. Mulai dari situ Diff membuntutuinya secara diam-diam dan tanpa sengaja melihatnya menjadi siluet hitam. Saat itu diff hamper saja ketahuan, untungnya ia berhasil kabur setelahnya. 

 

Salus tidak peduli dengan ucapan Mora dan melanjutkan serangannya, tiba-tiba DOR! Munculah Diff yang selama ini mengikuti mereka. Tembakan tersebut mengenai kepala Salus namun, dirinya masih hidup. Kondisi Salus sedang lemah, tak mau membuang kesempatan Mora segera menyerang Salus. 

Salus marah dan tiba-tiba Mora kembali ke masa saat ia kecil. Dirinya mengingat segalanya, masa lalu yang selama ini ia lupakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun