Mohon tunggu...
Obed Mangunsong
Obed Mangunsong Mohon Tunggu... Arsitek - Pelajar

Menggambar / karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan

3 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hingga akhirnya ia melihat sebuah desa. Desa tersebut sangatlah aneh, prang-orang disana tampak seperti orang sakit jiwa. Hatinya seakan digerakan oleh hutan itu untuk membantu warga disana. 

Selama 2 bulan ia mendekatkan dirinya dengan warga disana hingga ia diakui oleh mereka. Kedatangannya juga entah mengapa telah mengubah mereka seakan ia telah dituntun untuk merubah warga disana. Pak Pueri sendiri bertanya kepada Mora apa masa lalunya namun, Mora sendiri tidak ingat masa lalunya sendiri. Ingatannya seakan memudar saat mencoba mengingat masa lalunya. 

Pak Pueri berkata mungkin saja engkau ditakdirkan datang ke hutan ini untuk mengingat masa lalunya. Mora merenungkan perkataan Pak Pueri, dirinya segera menuju kamarnya untuk beristirahat. 

Pak Pueri yang sedang membereskan rumah melihat siluet hitam berdiri di pojokan dapur rumahnya. Siluet itu mengatakan bahwa tugasnya disini telah berakhir. Siluet itu mengajak Pak Pueri untuk berdansa sebelum siluet itu melakukan sesuatu. Pak Pueri merasa curiga namun, ia tetap menuruti keamuannya. Saat berdansa sosok siluet itu berubah menjadi tunangannya yang telah lama tidak ada. 

Hal itu membuatnya mengingat masa lalunya dimana dirinya saat itu akan menikah. Tetapi pernikahan itu seketika hancur karen orangtua sang tunangan yang sedari awal tidak menyetujui pertunangan mereka berdua memaksakan agar sang tunangan tak bertemua dengan Pak Pueri lagi. Pueri benar-benar sedih mendapat fakta ini namun, bagaimanapun juga ia tidak bisa merubah takdir ia. 

Dirinya berubah sikap menjadi seorang pemabuk dan sampah Masyarakat. Dirinya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya. Sering kali ia melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaannya. 

Dirinya merasa gagal menjadi seorang manusia, ia memilih untuk kabur meninggalkan segalanya hingga akhirnya ia sampai di hutan ini. Mengingat ini Pak Pueri menangis sejadi-jadinya, tunangannya itu berubah kembali menjadi siluet hitam. Mora yang tidak bisa tidur mendengar kegaduhan dibawah, ia segera menuju kebawah untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sesuatu yang buruk telah terjadi, Pak Pueri telah tertusuk pisau oleh siluet hitam. Mora yang tanpa berpikir Panjang segera berlari untuk menyerang siluet hitam tersebut. Mengapa kau melakukan ini, teriak Mora. 

Siluet itu berkata, aku hanya memberinya kebebasan untuk dia. Dirinya telah sengssara dalam waktu yang lama dan saat inilah aku akan membebaskannya. Mora murka dengan siluet itu dan mumukulnya. Siluet hitam itu menerima pukulan dari Mora, siluet itu hanya membuat Mora pingsan. Sebelum pandangannya memudar siluet itu berkata bukan saat ini engkau menemukan jawabannya.

 

Mora kembali tersadar keesokannya, anehnya mayat Pak Pueri tidak ada disana. Seperti sebelumnya Mora berlari ke desa untuk bercerita tentang kejadian itu. Warga desa takt ahu apa yang ia bicarakan, Pak Pueri telah menghilang dari ingatan mereka. 

Yang mereka ketahui adalah bahwa Mora adalah kepala desa dan pastor di des aitu. Mora merasa sangat murka, ia berlari meninggalkan desa itu. Ia berlari menuju Salus. Disana ia bercerita dengan Salus tentang apa yang terjadi. Keanehan terjadi Salus yang sedang Bersama Pak Diff memiliki ingatan berbeda. Salus masih mengingat Pak Pueri, sedangkan Pak Diff mengingat bahwa dirinya diselamatkan oleh Mora sang kepala desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun