Merek melihat Pak Pueri sedang menyiapkan sarapan dan memutuskan untuk membantunya. Mereka menyantap sarapan tersebut dengan lahap namun, Mora kebingungan dari mana mereka mendapat bahan makanan ini? Ia memutuskan untuk menanyakan kepada Pak Pueri, dirinya menjawab bahwa setiap jam 4 pagi secara misterius Gudang penyimpanan desa selalu terisi bahan makanan. Dirinya berkata bahwa dengan adanya kutukan tetap ada keajaiban yang selama ini menolong mereka. Hal itu pula yang mendorongnya untuk menjadi pastor di desa ini. Pak Puri mengajak mereka berdua menuju gereja untuk mendengarkan dirinya berkotbah. Gereja tersebut terletak di tenagah-tengah desa.Â
Disana semua warga desa datang untuk mendengarkan kotbah Pak Pueri. Kotbah ini berlangsung cukup singkat karena Pak Pueri mengajak Mora dan Salus untuk memperkenalkan diri mereka dihadapan warga desa.Â
Perkenalan mereka disambut dengan baik oleh warga. Pak Pueri berbisik kepada mereka berdu bahwa warga desa memang sedikit tertutup pada orang luar namun, percayalah mereka adalah orang baik. Seselesainya para warga pergi dari desa dari situ Pak Pueri memberikan kebebasan kepada Mora dan Salus untuk melakukan aktivitas di desa ini.Â
Salus memutuskan untuk pergi ke rumah Diff sedangkan Mora memilih untuk menjalin hubungan yang baik dengan warga desa. Salus bertanya kepada Pak Pueri dimakah rumah Pak Diff. Dari sana ia mengetahui bahwa rumahnya terletak cukup jauh dari desa
       Salus menempuh perjalanan cukup jauh menuju rumah Pak Diff. Sesampainya di sana ia melihat sebuah rumah yang terletak di sebelah sungai. Salus mendekati rumah tersebut dan bertemu dengan Pak Diff yang sedang memancing. Salus mendekati pria itu dan mengajaknya berbicara. Ia berusaha untuk mengenal pria itu lebih dalam. Pak Diff terbuka dalam pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Salus.Â
Dirinya bercerita bahwa dulunya dia merupakan seorang pemburu yang sialnya berberu di hutan ini. Dirinya diserang oleh seekor beruang dan terluka cukup parah. Dirinya berlari tanpa arah dan menemukan desa terkutuk ini.Â
Dirinya diselamatkan oleh kepala desa, ia diobati dengan peralatan seadanya. Untungnya dirinya berhadil diselamatkan. Sama seperti mereka berdua dirinya disambut dengan hangat oleh sang pastor namun, dirinya memmutuskan untuk hidup sendiri dan menjauh dari warga desa.Â
Dirinya yakin bahwa ia bisa keluar dari desa itu namun, hingga saat ini dirinya masih belum menemukan jalan keluar dari desa ini. Dirinya sendiri sudah hamper putus asa dalam mencari jalan keluar. Mendengar cerita pria itu Salus memutuskan untuk membantu pria tersebut.Â
Pria tersebut mengingatkan bahwa hal itu mustahil namun, Salus tetap keras kepala dan ingin membantu pria tersebut. Tak bisa menolak pria tersebut mengijinkannya untuk membantunya mencari jalan keluar dari deasa terkutuk ini.
       Di lain sisi Mora memcoba untuk berkenalan dengan warga desa disana. Dirinya juga membantu warga desa yang berada disana. Karena hal itu, dirinya menjadi dekat dengan warga desa. Kedatangannya disambut dengan sangat baik oleh orang-orang.Â
Mora sendiri juga jatuh hati kepada seorang wanita disana. Wanita tersebut mengingatkannya akan seseorang dari masa lalunya namun, ia sendiri tidak ingat siapa orang itu.Â