"Aku takut Lisa. Takut ada hantu."
"Uuuuh, Tiara. Apa yang kamu ucapkan? Ndak boleh. Kan sudah diingatkan."
Lisa merasa kesel dengan Tiara. Ya, apa boleh buat. Tiara emang orangnya penakut. Tapi paling suka kalau diajak camping seperti ini.
Hari semakin gelap. Walau ada lampu penerangan, mungkin karena ditengah hutan, lampu neon itu terasa tidak terang.
Sekitar pukul 11 malam mereka baru tertidur. Belum sampai se jam, ternyata Tiara bangun sambil teriak-teriak. Lisa dan Rumi berhamburan keluar. Mereka juga teriak-teriak.
"Pak yantooo, pak yantooo, tolongin kami. Cepat. Teman kami di tenda teriak-teriak. Dia seperti kesurupan." Kata Rumi. Suaranya bergetar dan ngos-ngosan.
Pak Yanto dan pak Subur sedikit berlari menuju kemah. Dilihatnya Tiara berdiri. Tangannya terangkat seperti mau mencekram. Mulutnya mengaum seperti suara harimaui.
Sementara Rumi dan Lisa terlihat ketakutan. Dia tidak mau jauh-jauh dengan pak Yanto.
"Pak, tolong kami. Tolong Pak. Kami sangat takut." Kata Lisa sambil memegangi tangan Pak Yanto.
Pak Yanto terdiam. Dengan tenang ia mendekat Tiara yang masih seperti kesurupan. Tiara bergerak-gerak menari dan berkeliling tenda. Suasana makin mencekam. Lisa dan Rumi memeluk Pak Subur. Rupanya mereka sangat takut.
Setelah pak Yanto bisa memegang tangan Tiara dan dengan melafalkan doa, pak Yanto menepung punggung Tiara tiga kali. Lalu Tiara seakan terjatuh dan tertidur lelap.