Jalan berliku penuh tanjakan memberi isyarat bendungan Bendul pasti sudah dekat. Terlihat disebelah kiri ada parit berar dengan aliran air deras dan bening.
"Pak sopir, udah deket ya bendungannya." Tanya Lisa.
"Sudah mbak. Sekitar 500 meter.Tu lihat lembah." Kata pak sopir dengan tatapan tajam kedepan. Ia waspada agar perjalanan selamat, karena sesekali kiri kanan jalan terdapat tebing curam.
Lisa, Tiara, Rumi bengong aja. Mereka tidak melihat lembah. Mereka termangu menatap tanaman lebat menjulang.
Benar saja mereka sudah memasuki senderan bendungan. Lumayan panjang. Sekitar 200 meter. Masih harus berjalan 200 meter lagi hamparan air bendungan sudah terlihat.
Mereka saling pandang terheran.
"Rumi, kita tidak salah kan kemah disini. Sangat menakjubkan.
"Bener Tiara. Rasa penat kita selama kuliah terasa hilang."
"Sayang ya, kita nggak ngajak pacar,"Lisa menambahkan, sehingga mereka serentak tersenyum.
Dibantu oleh bapak sopir, mereka menurunkan barang-barang. Setelah mengaso sejenak, mereka mendirikan tenda. Tenda hampir selesai, tiba-tiba dihadapan mereka berdiri bapak lumayan berumur. Kira-kira 60 tahunan.
"Selamat pagi. Siapa namanya Tiara?"
Tiara mendekat sambil memberi salam. "Selamat pagi Bapak. Saya Tiara. Saya yang nelpon Bapak kemarin. Ini temanku Rumi dan Lisa."