"Adek" Kakak yang duduk disampingnya, lari memelukku.
Tak terasa air mataku merembah lagi. Menyaksikannya sendiri dengan telanjang mata.
"Gimana kondisi Ibuk, kak?" Tanyaku.
"Ibuk koma dek" Jawabnya sambil menangis.
"Hah!? Ga mungkin kak" Aku tersontak.
Air mata yang semula menitis, sekarang deras bercucuran.
"Bapak kemana?" Tanyaku lagi.
"Sudah dari kemarin pergi lagi keluar kota."
Aku teringkuk, benar-benar tak tahan lagi.
Kemana orang tua itu. Dikala kondisi Ibuk begini, masih saja dia cuai.
Kuhampiri tempat Ibuk berbaring. Kubarut rambutnya yang tak lagi menghitam.
"Buk, anakmu sudah pulang. Ibuk sehat kan?"
Percuma saja, telinganya tak lagi mendengar.
. . .
Malam itu giliranku mendampingi Ibuk. Bergantian dengan Kakak yang belum istirahat seharian.