Mohon tunggu...
Iba Mabako
Iba Mabako Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Panggilan Terakhir

26 Februari 2023   21:29 Diperbarui: 15 Mei 2023   11:01 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kakak

"Halo kak. Ada apa?" Tanyaku.

Lenggang

"Halo, kak" Sahutku sekali lagi.

Suara isak tangis terdengar lebih dulu.
"Iya dek. Tidak ada apa-apa"

"Terus kenapa kakak nangis? Meneleponku berulang kali pula?"

"Kemarin Ibuk jatuh di toilet. Kakak panik langsung hubungi kamu" Jawabnya.

"Emang Bapak dimana kak? Kok bisa jatuh. Tahukan, Ibuk gabisa jalan sendiri" Suaraku sedikit terangkat.

"Kata Ibuk, Bapak ke luar kota. Ibuk ditinggal sendiri waktu itu. Sekarang Ibuk tidak apa-apa. Adek berdo'a saja disana. Kakak sudah pulang ke rumah kok. Jaga Ibuk" Jawabnya.

Aku terdiam menghela napas tidak percaya. Kakak daritadi berusaha menenangkanku. Memberitahu bahwa semua baik-baik saja. Agar aku tetap fokus belajar, sesuai pesan Ibuk.

Tanganku mengepal keras. Tinjuku seketika menghatam tembok.

Sebegitunya kah Bapak? Kenapa dia meninggalkan Ibuk sendiri? Dimana dia saat Ibuk jatuh?

. . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun