Kakak
"Halo kak. Ada apa?" Tanyaku.
Lenggang
"Halo, kak" Sahutku sekali lagi.
Suara isak tangis terdengar lebih dulu.
"Iya dek. Tidak ada apa-apa"
"Terus kenapa kakak nangis? Meneleponku berulang kali pula?"
"Kemarin Ibuk jatuh di toilet. Kakak panik langsung hubungi kamu" Jawabnya.
"Emang Bapak dimana kak? Kok bisa jatuh. Tahukan, Ibuk gabisa jalan sendiri" Suaraku sedikit terangkat.
"Kata Ibuk, Bapak ke luar kota. Ibuk ditinggal sendiri waktu itu. Sekarang Ibuk tidak apa-apa. Adek berdo'a saja disana. Kakak sudah pulang ke rumah kok. Jaga Ibuk" Jawabnya.
Aku terdiam menghela napas tidak percaya. Kakak daritadi berusaha menenangkanku. Memberitahu bahwa semua baik-baik saja. Agar aku tetap fokus belajar, sesuai pesan Ibuk.
Tanganku mengepal keras. Tinjuku seketika menghatam tembok.
Sebegitunya kah Bapak? Kenapa dia meninggalkan Ibuk sendiri? Dimana dia saat Ibuk jatuh?
. . .