Mohon tunggu...
Nurus Shofiyana
Nurus Shofiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholibatu-l-'ilmi

Energy Security

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

10 Jurnal dengan Metode Penelitian Kualitatif (Masalah, Teori, dan Informan)

2 November 2021   20:46 Diperbarui: 2 November 2021   21:39 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah Penelitian

Konsumsi energi fosil yang semakin besar termasuk Indonesia, menjadikan ketergantungan pada bahan bakar fosil, hal itu mendatangkan ancaman serius; menipisnya cadangan minyak bumi, kenaikan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dan polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil. Dengan penciptaan dan pemanfaatan sumber EBT, diharapkan dapat meningkatkan konsumsi minyak kelapa sawit di dalam negeri, memangkas impor bahan bakar, dan mengatasi defisit transaksi berjalan.

Teori Penelitian

Kebijakan Biodiesel di Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2006 yang didalamnya diatur mengenai pengadaan dan penggunaan biodiesel yang merupakan Kebijakan nasional di bidang energi nasional terkait biodiesel. Melalui Peraturan Menteri ESDM No.12 Tahun 2015, kebijakan mandatory biodiesel dipercepat menjadi B-20 tahun 2016 hingga B-30 mulai tahun 2020.

Kebijakan nasional di bidang energi nasional adalah : intensifikasi, konservasi, diversifikasi dan indeksasi. Penggunaan biodisel sebagai sumber energi alternatif telah memenuhi setiap butir kebijakan tersebut.

Dengan arahan teori pada perkembangan biodiesel di dunia, produk serta dampaknya dengan kesesuaian syarat mutu dan bahan baku pada Standar Nasional Indoneisa (SNI).

Informan

Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (2001), Pusat Informasi dan Dokumentasi BSN (2017)

Menelisik Dampak Penggunaan Energi Terbarukan Pada Laporan Keuangan

Oleh: Gardina Aulin Nuha, Ari Sita Nastiti (2020)

Masalah Penelitian

Potensi sumber daya alam Indonesia sangat besar. Namun, tidak menjamin bahwa Indonesia akan bebas dari fenomena kelangkaan sumber daya alam. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen untuk menggunakan energi terbarukan sebagai solusi berkaitan dengan permasalahan energi dibuktikan dengan UU No. 30 Tahun 2007. Isu akuntansi akibat dari penggunaan energi terbarukan adalah berkaitan dengan kebijakan depresiasi atau penyusutan aset, biaya yang timbul akibat proyek pembuatan energi terbarukan, leasing, dan  permasalahan pajak. Penelitian dilakukan dengan mengkaji dampak penggunaan energi terbarukan pada laporan keuangan.

Teori Penelitian

Dengan rumusan isu terkait permasalahan akuntansi untuk bisnis dan investasi yang dikemukakan Price Waterhouse Coopers, salah satu kantor jasa profesional akuntansi terbesar yang termasuk dalam The Big Four Auditors, untuk menjelaskan permasalahan yang ada pada beberapa perusahaan, yaitu; Penyusutan peralatan pembangkit listrik, Depresiasi khusus dan cadangan untuk depresiasi khusus, Pengeluaran modal (capital expenditures) dan biaya pemeliharaan (repair expenses), Sewa Peralatan, Perlakuan akuntansi untuk sewa tanah dan kewajiban penghapusan aset, Penilaian dan pengakuan penurunan nilai pada akhir periode, Konsolidasi laporan keuangan ketika operator adalah Entitas bertujuan khusus (Special Purpose Entities), Perbedaan antara perlakuan pajak dan akuntansi saat operator menggunakan "conduit".

Informan

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor: 02 tahun 2004 tentang Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Pengembangan Energi Hijau), Price Waterhouse Coopers (PWC), Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.011/2010 tentang Pemberian Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan untuk Kegiatan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan.

Analisis Konsumsi Listrik Dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Indonesia, 2014

Oleh: I Made Agus Dharma Susila, Dwi Rahmasari Pribadi (2014)

Masalah Penelitian

Energi listrik adalah kebutuhan dasar yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial, Listrik juga sangat diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan yang meliputi peningkatan kesehatan, pendidikan, kenyamanan, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan pengembangan diri. Konsumsi listrik menjadi salah satu indikator yang menggambarkan tingkat pembangunan sosial suatu negara. Adakah pengaruh antara konsumsi listrik dengan pembangunan sosial?. Peneliti menganalisis hubungan antara konsumsi listrik dengan indikator pembangunan sosial berupa IPM di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun