Mohon tunggu...
Cerpen

Dendam Gandhari

11 Januari 2018   12:17 Diperbarui: 11 Januari 2018   12:48 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Benar, aku yang telah menghabisinya."

            "Ampuni aku Gandhari. Tolong maafkan aku. Aku menyesal telah melakukan itu padamu."

            "Sudah terlambat kalau kamu minta maaf sekarang mas. Maafmu tidak akan membuatku dan jabang bayiku hidup lagi."

            "Tolong maafkan aku Gandhari."

            Melihat wajah lurah Bari yang menyesal membuat emosiku memuncak lagi. Aku pun mencekik leher lurah Bari. Aku mengangkat tubuhnya, lalu kuhempaskan ke lantai. Darah segar mengalir dari kepalanya. Lurah Bari telah menemui ajalnya. Lelaki berengsek itu tidak akan memakan korban lagi dengan bujuk rayuan manisnya. Tidak ada lagi wanita yang akan tersakiti oleh lurah Bari. 

Setelah ini aku bisa kembali ke alamku yang sesungguhnya dengan tenang. Aku tidak akan gentayangan lagi setelah dendamku terbalaskan. Oh, iya sebelum aku pergi ke alamku. Aku ingin menikmati sesuatu yang lezat dulu. Mungkin aku akan memakan ari-ari jabang bayi istri lurah Bari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun