Â
Atas dasar uraian dari fakta-fakta di atas penyusun tertarik membahas berbagai persoalan serius permukiman kumuh wilayah Tambora sehingga berangkat dari masalah ini kami melihat bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan aktor intermediary dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan Tambora Jakarta Barat agar output kebijakan yang dihasilkan pro terhadap masyarakat Tambora . Analisa kasus ini dibantu dengan Teori Urban Rezim yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana peran aktor politik yang terlibat dan bagaimana proses kolaborasi yang terjadi antara aktor pemerintah, swasta, dan masyarakat sebagai aktor intermediary dalam pembangunan di kawasan Tambora.
Â
Metode PenelitianÂ
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian kualitatif berfokus pada persepsi dan pengalaman serta cara memandang suatu kehidupan dan peneliti terutama tertarik untuk memahami bagaimana suatu hal terjadi (Fraenkel dan Walen, 1990; Merriam, 1988; serta Locke dkk.1987 dalam Creswell, 1998). Pendekatan penelitian ini adalah studi kasus. Disain dari studi kasus ini lebih memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk memperoleh wawasan yang mendalam mengenai aspek-aspek dasar tentang perilaku manusia. Hal ini disebabkan karena studi kasus berupaya melakukan penyelidikan secara mendalam dan totalitas, intensif dan utuh (Muhamad Idrus, 2007).[4]
Â
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder ini sendiri dipeoleh dari studi dokumentasi dan literatur, melalui cara mengumpulkan dan mempelajari data tertulis berupa buku-buku, dokumen-dokumen atau transkip, koran, jurnal, buletin, dan membuka akses melalui internet.
Â
Landasan TeoriÂ
Penulis menggunakan Teori Urban Rezim. Teori dapat didefinisikan secara umum sebagai seperangkat pernyataan atau proposisi yang menggambarkan aspek yang berbeda dari beberapa fenomena (Babbie, 1998; Hagan, 1993; Senese, 1997). Dalam konteks penerapan, teori dapat dipahami sebagai ide yang saling berkaitan tentang berbagai pola, konsep, proses, hubungan, atau peristiwa. Dalam pemahaman formal, ilmuwan sosial biasanya mendefinisikan teori sebagai sistem laporan logis atau proposisi yang menjelaskan hubungan antara dua atau lebih objek, konsep, fenomena, atau karakteristik manusia-apa yang kadang-kadang disebut variabel (Boobie, 1992; Denzin, 1978; Polit & H ungler, 1993).[5]
Â