"Aku tidak tau lagi harus berbuat apa?"
"Kamu ini orangnya cepat putus asa, kalau begitu aku akan memberikan sebuah rahasia!"
"Rahasia apa?"
"Rahasia ini tentang hidup manusia!" Nasyitha mengecilkan suaranya.
"Hidup manusia, apa maksudmu?"
Nasyitha tidak menghiraukan perkataan Adzra, dia malah meninggalkan Adzra.
"Tunggu, kamu belum menceritakannya!" Kata Adzra sedikit berteriak.
Namun Nasyitha telah jauh meninggalkannya. Dan mana mungkin dia mengejar Nasyitha karena dia harus menjalankan kemoterapi di sini.
Semenjak kejadian itu, Adzra mulai bersemangat menjalankan hidupnya, meski dia harus menjalankan kemoterapi setiap hari. Tidak terasa telah tiga tahun Adzra menjalani kemoterapi. Keadaannya semakin membaik, bahkan dokter mengatakan bahwa Adzra telah sembuh dari penyakitnya. Kini Adzra terlihat duduk di kursi taman rumah sakit. Terlihat wajah cerahnya yang nampak bahagia dengan senyum merekah di bibirnya.
"Sekarang aku telah mengerti Nasyitha apa yang ingin kamu bicarakan dengan ku dulu, terimakasih karena kamu telah mengajarkan ku tentang hidup, meski kini kamu sudah tiada, tapi aku akan selalu mengenangmu! Ya Allah, aku bersyukur karena Engkau memberikan ku cobaan ini, berkat Engkau aku telah mendapatkan banyak pelajaran tentang hidup ini. Aku akan menjalankan hidupku sebaik mungkin, karena hidup merupakan anugerah terbesar yang Engkau berikan kepadaku!" Adzra berbicara di dalam hatinya.
**Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh